''Kita berharap pasti positif , kalau Fed turun berarti ada sense terjadi, yakni suatu perileksan (pelonggaran) likuiditas global,'' kata Menteri Sri ditemui disela rapat kerja di DPR, Rabu (17/12).
Menurutnya, pelonggaran likuiditas global terjadi tidak hanya karena menurunya The Fed, tetapi juga dukungan bilateral swap (penghapusan) dari Singapura dan Australia kemudian juga dari Meksiko. ''Sehingga ada uang dolar yang sudah diletakkan secara langsung, itu akan mengurangi tensi secara persepsi adanya likuiditas yang mengetat,'' ujar dia.
Dampak dari penurunan ini sudah terasa. Imbal hasil obligasi negara, kata Sri. mulai membaik. Imbal hasil SUN mulai turun hingga dibawah 13 persen. "Waktu kasus Indover yield sempat di atas 15 persen, sekarang 13 persen bahkan lebih rendah," katanya.
Dia juga yakin, penurunan itu akan berlanjut bila data inflasi membaik, yaitu dibawah 11 persen. Penurunan suku bunga The Fed, kata Sri, merupakan reaksi dari pelemahan ekonomi global.
''Sekarang statistik yang keluar itu agak-agak mencekam. Seperti Cina penurunannya luar biasa sekali dari produksi manufaktur, sampai ekspornya. Jepang yang tadinya dianggap masih slightly zero sekarang negatif untuk akhir 2008,'' tuturnya.
GUNANTO E S