"Dampak krisis global akan cukup dalam terutama di semester pertama," kata Menteri Sri dalan rapat kerja dengan Komisi Keuangan dan Perbankan DPR, Selasa (02/12).
Faktor pendorong pertumbuhan ekonomi, menurut Menteri Sri, sudah pasti terpukul di 2009. "Ekspor dan investasi, dua-duanya akan terpukul dengan kinerja sektor keuangan yang menurun," ujarnya.
Terlebih, perlambatan ekonomi otomatis akan menyebabkan merosotnya permintaan ekspor. Satu-satunya yang bisa diandalkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi rumah tangga.
"Kami masih memperkirakan pertumbuhan ekonomi bisa dijaga pada level lima persen," ucap dia. Rasa optimistisnya didukung dengan tingkat inflasi yang turun dan harga komoditas yang juga turun. Angka riilnya di level 5-5,5 persen.
Sri optimis daya beli dari masyarakat dikombinasikan dengan program pemerintah untuk menciptakan aktifitas ekonomi akan menjadi penggerak pertumbuhan pada 2009.
Pemerintah meproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun depan dengan angka terburuk 4,5 persen dan optimis di 6 persen.
GUNANTO E.S.