TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah memanggil sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) besar ikut dalam sidang kabinet di Istana Negara siang ini.
Sidang pada jam 14.00 nanti yang dipimpin Presiden tersebut akan membahas pengaruh krisis ekonomi global akibat resesi keuangan di Amerika Serikat.
BUMN yang akan dipanggil, antara lain PT Pertamina, PT PLN, PT Aneka Tambang Tbk., PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., PT Timah Tbk., PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
"Tujuannya mereka ikut mendengarkan penjelasan, sehingga semuanya punya persepsi sama. Supaya jangan panik," kata Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil, di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Senin (6/10).
Menurut Sofyan, krisis yang terjadi saat ini tidak terlalu bermasalah bagi Indonesia, karena krisis tersebut berada di luar.
"Beda dengan krisis tahun 1998, karena waktu itu memang kita yang bermasalah," ujar dia. Menurutnya, sekarang Indonesia hanya memperoleh sebagian dari dampak krisis global tersebut.
Selain itu, ia menilai langkah tidak mengajukan nama badan usaha pelat merah baru untuk diprivatisasi sangat tepat. Sehingga pada kondisi krisis global seperti sekarang cukup melakukan carry over dari tahun sebelumnya.
"Tapi kami juga akan bersabar dahulu untuk melanjutkan berbagai program privatisasi, termasuk terhadap yang sudah mendapat izin," kata Sofyan.
Wahyudin Fahmi