Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terminal Penampung Gas Segera Dibangun

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta :Pertamina, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) akan membangun terminal penampungan gas berkapasitas 4 juta ton per tahun. "Itu berbentuk konsorsium dimana PGN sebagai leadernya," ujar Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar, Selasa (16/9).

Menurut Fahmi proyek itu diperkirakan akan membutuhkan dana sebesar US$ 500 juta. "Kami sudah beberapa kali pertemuan, diharapkan bisa mulai dibangun 2009 dan selesai 2013," ujar Fahmi.

Pendanaan akan dibebankan pada PLN, Pertamina, dan PGN. Namun Fahmi mengakui, hingga saat ini belum ada dana yang tersedia. "Belum ada, itu nanti bisa dari perbankan," katanya.

Direktur Pengembangan PGN Baskoro membenarkan pernyataan Fahmi. "Saat ini memang sudah jalan, tapi masih tahap pembicaraan," ujarnya. Namun Baskoro enggan berkomentar banyak mengenai rencana pembangunan itu. "Segala kebijakan nanti ditangan konsorsium," katanya pendek.

Produk dari proyek itu nantinya akan diprioritaskan untuk kebutuhan gas PLN. "Untuk menjaga keamanan pasokan kami, bukan hanya untuk pembangkit di Jawa, tapi seluruh Indonesia" ujar Fahmi.

Menurut Fahmi, pembangunan proyek itu tidak akan mengganggu kontrak pembangunan pipa gas. Saat ini, sebagian kebutuhan gas PLN dipenuhi dengan jalur pipa. "Kontrak yang berkaitan dengan perpipaan akan tetap kami teruskan," ujar Fahmi.

Namun, lanjutnya, konsorsium ini masih membutuhkan penampung untuk tambahan-tambahan yang diperlukan jika pemipaan kurang, berakhir, atau sumurnya sudah tidak berproduksi. “Makanya kami cari yang bukan pemipaan," papar Fahmi.

Saat ini, terdapat 13 pembangkit listrik yang menggunakan gas dengan kemampuan total 9.511 megawatt. Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro mengatakan, beberapa pembangkit itu kekurangan 44,3 persen, atau 731 miliar British thermal unit (mbtu) dari total kebutuhan gas mereka yang sebesar 1.595 mbtu per hari.

Kondisi itu, jelas Purnomo, terjadi karena faktor keterbatasan infrastruktur, terutama pipa penghubung sumber gas ke pembangkit. Akibatnya, pasokan gas tersendat. "Pembangunan pipa gas butuh waktu lama," katanya saat dengar pendapat di komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (15/9) lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anggota Komisi Energi, Alvin Lie, mengaku heran dengan kesulitan pasokan gas itu. Pemerintah mampu membangun pembangkit namun tidak bisa memenuhi pasokan gas. "Seperti membangun dapur, tapi nggak bisa beli bahan makanannya," ujarnya. Alvin mempertanyakan kelemahan pemerintah dalam perencanaan pembangunan pembangkit yang tidak disertai kelengkapan infrastruktur.


Agung Sedayu/ Agoeng Wijaya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Bahan Bakar CNG yang Digunakan Taksi Bluebird, Diklaim Bisa Kurangi Emisi

12 Desember 2023

Mekanik melakukan perawatan rutin armada taksi Bluebird di Pool Bluebird Warung Buncit, Jakarta, Senin 24 Juli 2023. Perawatan rutin armada taksi tersebut untuk memberikan standard kenyamanan perjalanan sesuai kampanye PT Blue Bird Tbk yakni Standard Nyaman Indonesia (SNI). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Mengenal Bahan Bakar CNG yang Digunakan Taksi Bluebird, Diklaim Bisa Kurangi Emisi

Sebanyak 3.200 unit armada taksi Bluebird menggunakan bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG).


PGN Test Drive Motor Bahan Bakar Gas, Hasilnya Mencengangkan

31 Maret 2023

Harga Bahan Bakar Gas (BBG) yang tertera di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Mampang, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Mei2022. Pemerintah melalui Kementerian ESDM menaikkan harga jual bahan bakar gas (BBG) menjadi Rp 4.500 per liter  sebelumnya Rp 3.100 per liternya. Kenikan harga jual baru ini berlaku sejak 1 Mei 2022 lalu. TEMPO/ Febri Angga Palguna
PGN Test Drive Motor Bahan Bakar Gas, Hasilnya Mencengangkan

Harga BBG atau bahan bakar gas sama di semua tempat pengisian, yakni Rp 4.500 per liter setara premium ( LSP).


Tarif BBG Naik, Transjakarta: Belum Ada Arahan Pemprov soal Tarif Layanan

13 Mei 2022

Bus Transjakarta (busway) saat mengisi bahan bakar gas di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Auri, Pancoran, Jakarta. [TEMPO/ Dwianto Wibowo]
Tarif BBG Naik, Transjakarta: Belum Ada Arahan Pemprov soal Tarif Layanan

Kenaikan tarif BBG akan berdampak terhadap beban biaya operasi Transjakarta.


Terpopuler Bisnis: Aturan Lengkap PPKM, Tarif BBG Naik per 1 Mei

11 Mei 2022

Petugas PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) sedang mengisi BBG angkutan kota (angkot) di SPBG, Bogor, Jawa Barat. 28 September 2017. Saat ini ada sekitar 500 angkot di Bogor yang menggunakan BBG. Setiap bulan, angkot-angkot itu menyerap 150.000 meter kubik BBG. TEMPO/Amston Probel
Terpopuler Bisnis: Aturan Lengkap PPKM, Tarif BBG Naik per 1 Mei

Artikel mengenai aturan lengkap pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tampak paling banyak dibaca. Ada juga tentang kenaikan BBG.


Tarif BBG Resmi Naik per 1 Mei, Energi Watch: Masih Lebih Murah dari BBM

10 Mei 2022

PT Perusahaan Gas Negara Tbk memastikan seluruh SPBG yang dikelola perusahaan beroperasi normal dan pasokan BBG aman dan lancar.(dok PGN)
Tarif BBG Resmi Naik per 1 Mei, Energi Watch: Masih Lebih Murah dari BBM

Kenaikan harga BBG tidak akan mengganggu proses transisi energi. Sebab, harganya lebih murah ketimbang BBM.


DKI Diminta Segera Pakai Kendaraan Operasional Bahan Bakar Gas

13 September 2019

Para pengemudi angkutan umum tengah mengantre pengisian bahan bakar gas di SPGB kawasan Pluit, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mencatat laba bersih sepanjang semester I 2019 turun 69,87% menjadi US$ 54,04 juta dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Tempo/Tony Hartawan
DKI Diminta Segera Pakai Kendaraan Operasional Bahan Bakar Gas

Penggunaan bahan bakar gas untuk kendaraan operasional pemda dan angkutan umum sesuai amanat Pergub Nomor 141 Tahun 2007.


KPBB Sebut Lobi Solar Ingin Hilangkan Bahan Bakar Gas

28 Juni 2019

PT Perusahaan Gas Negara Tbk memastikan seluruh SPBG yang dikelola perusahaan beroperasi normal dan pasokan BBG aman dan lancar.(dok PGN)
KPBB Sebut Lobi Solar Ingin Hilangkan Bahan Bakar Gas

Ahmad menduga terjadi lobi-lobi pebisnis kepada pemerintah agar menggugurkan aturan yang mewajibkan penggunaan bahan bakar gas (BBG).


Jaga Kualitas Udara, Transportasi Resmi Asian Games Berbahan Bakar Gas

13 Juli 2018

Interior bus baru Scania Low Entry City di Balaikota, Jakarta, 11 Maret 2016. Bus asal Swedia ini, berbahan bakar gas (BBG) sehingga ramah lingkungan. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Jaga Kualitas Udara, Transportasi Resmi Asian Games Berbahan Bakar Gas

Transportasi resmi Asian Games 2018 akan menggunakan kendaraan berbahan bakar gas.


Jonan Resmikan 10.101 Jaringan Gas Rumah Tangga di Mojokerto

9 Februari 2018

Dalam kesempatan lain, Menteri ESDM Ignasius Jonan menjelaskan tentang zona bahaya dan zona aman erupsi Gunung Agung saat meninjau Pos Pengamatan Gunung Api Agung, Desa Rendang, Karangasem, Bali, 22 Desember 2017. ANTARA FOTO
Jonan Resmikan 10.101 Jaringan Gas Rumah Tangga di Mojokerto

Jaringan Gas di Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto dibangun karena berdekatan dengan dua sumur gas.


Pertamina Bagikan 2.000 Converter Kit ke Nelayan

10 November 2017

Petugas menunjukkan contoh Avtur pada gelas ukur sebelum didistribusikan di Terminal Bahan Bakar Minyak Pertamina, Pontianak, Kalimantan Barat, 14 Oktober 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pertamina Bagikan 2.000 Converter Kit ke Nelayan

Pertamina menyatakan mendukung konversi bahan bakar minyak ke gas oleh nelayan.