TEMPO Interaktif, Balikpapan: PT Bank Danamon Indonesia Tbk. mencairkan kredit sebesar Rp 3,2 triliun kepada masyarakat di Kalimantan yang dialokasikan untuk keperluan usaha koorporasi, mikro, kecil menengah serta konsumtif masyarakat.
"(Itu) kredit yang telah diberikan Danamon hingga 2008 ini," kata Senior Vice Presiden Danamon Balikpapan, Wiliam Lie, baru-baru ini.
Setengah dari total kredit tersebut, yaitu Rp 1,6 triliun, kata Wiliam, diberikan kepada masyarakat area Kalimantan Timur. Persentase debitor Danamon di Kalimantan teralokasi di Balikpapan dengan jumlah 45 persen, Banjarmasin 16 persen dan Pontianak 15 persen.
Wiliam mengatakan secara nasional Danamon mencairkan kredit sebanyak Rp 12,8 triliun, 25 persennya terkucurkan kepada masyarakat Kalimantan. Menurutnya, kondisi tersebut menjadikan bukti potensi perekonomian serta perkembangan masyarakat setempat.
Namun demikian, Wiliam mengatakan permintaan kredit di Kalimantan lebih besar untuk kebutuhan konsumtif masyarakat dengan perkiraan mencapai lebih dari setengah alokasinya. Menurutnya, kondisi tersebut merupakan fenomena yang biasa di suatu wilayah yang tengah berkembang dengan kepemilikan sumber daya alam melimpah. "Trennya di kawasan yang memiliki sumber daya alam sedang berkembang," ungkapnya.
Deputy Presiden Director Danamon, Jos Luhukay, mengatakan perlu ada keikutsertaan pemerintah daerah setempat untuk mendorong makin tumbuhnya usaha mikro, kecil menengah. Roda ekonomi usaha kecil, katanya, hanya butuh dengan menumbuhkan pasar-pasar tradisional di suatu kota. "Sehingga pemerintah daerah yang membangun pasar-pasar dan kami yang memberikan kredit usaha kecil," ujarnya.
Dari keseluruhan kredit yang telah diberikan Danamon sebesar Rp 12,8 triliun, kata Jos, lebih dari setengah untuk permodalan usaha mikro, kecil dan menengah. Sedangkan sisanya untuk permodalan kepada perusahaan koorporasi dan konglomerat. "Ini merupakan bentuk tanggung jawab kami kepada perekonomian masyarakat," tuturnya.
Menurut Jos, sektor usaha mikro, kecil dan menengah nantinya akan menempati posisi penting dalam kemajuan perekonomian Indonesia. Risiko kredit macet yang menjadi tanggungan Danamon juga relatif kecil, yakni hanya sebesar 2 persen dari keseluruhan kredit usaha mikro, kecil dan menengah.
"Nilainya setiap orang hanya Rp 9 jutaan. Namun keseluruhannya mencapai Rp 6,3 triliun dengan kredit bermasalah hanya 2 persen," ungkapnya.
SG Wibisono