LOI Terakhir Ditandatangani

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah dan Dana Moneter Internasional (IMF) menandatangani Letter of Intent (LOI) terakhir di gedung Bank Indonesia Rabu (10/12). Bertindak sebagai penandatangan Menteri Koordinator Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro Jakti, Menteri Keuangan Boediono, Gubernur BI Burhanuddin Abdullah, dan Kepala Perwakilan IMF untuk Jakarta David Nellor. Boediono mengatakan pinjaman terakhir dari IMF itu akan dikucurkan sesaat setelah pertemuan pimpinan IMF di Washington 19 Desember. Besarnya sekitar US$ 400 juta, katanya.Dorodjatun mengatakan LOI terakhir ini masih sama dengan LOI sebelumnya yang menekankan pada empat hal, yaitu penyehatan perbankan yang dilakukan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional, privatisasi Badan Usaha Milik Negara, serta menjaga kesinambungan fiskal dan stabilitas moneter. Dorodjatun menambahkan, sisa utang Indonesia masih sebesar US$ 9 miliar yang akan diselesaikan selama Post Program Monitoring (PPM) hingga 2007. Sementara utang yang sudah dikembalikan selama berada di bawah pengawasan IMF sebesar US$ 4 miliar. Burhanuddin Abdullah menambahkan, PPM akan dinilai pada 1 Januari 2004. Dan berakhir hingga jadwal yang sudah ditentukan, katanya. Meski begitu PPM bisa dipercepat jika perekonomian membaik dan sisa utang bisa segera dilunasi. Bagja Hidayat - Tempo News Room