Menurut Menko Djatun, diskusi dengan IMF berjalan dengan sangat memuaskan bagi semua pihak, termasuk dirinya pribadi. Ia merasakan telah mendapatkan banyak pelajaran dalam beberapa kali pertemuan tersebut. Didesak wartawan, Menko tetap bersikukuh menolak mengatakan secara jelas kapan LoI akan ditandatangani. Dia juga tidak bersedia mengatakan kapan dana pinjaman sebesar 400 juta dolar AS itu akan dikucurkan.
“Nantilah, kalau sudah lewat hari Senin, saya bisa bercerita banyak tentang perjalanan pembicaraan kami ini, dan arah LoI berikutnya, dan diikuti oleh sidang CGI dan sebagainya," pintanya kepada wartawan.
Dikatakannya, pembicaraan antara tim ekonomi yang dipimpinya baru-baru ini dengan IMF sangat luar biasa. Namun dia menyayangkan bahwa hasil pertemuan itu belum bisa diungkapkan. Alasannya, dirinya perlu menghormati seluruh pihak yang terkait dengan pertemuan itu. (Juke Illafi K)