Menurut Anwar, masih banyak sumber penerimaan negara yang bisa digali. Anwar mengatakan bahwa pada tahun ini, seperti dikemukakan I Nyoman Tager Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan Badan Usaha Milik Negara (PBUMN), akan menjual 16 BUMN. “Kita akan mendapatkan sumber penerimaan negara yang cukup besar dari penjualan 16 BUMN ini,” ujarnya.
Menurut Anwar, perekonomian Indonesia akan tetap stabil dengan tidak ditandatanganinya LOI pada akhir bulan April ini. Dengan catatan, beberapa asumsi tertentu yang telah direncanakan pemerintah dilaksanakan secara konsisten. Asumsi-asumsi tersebut, di antaranya, Rizal Ramli konsisten untuk menerapkan kebijakan fiskal yang kompetitif, kalangan DPR mendukung kebijakan tersebut dan rencana penjualan 16 BUMN ini berjalan dengan lancar.
Gubernur BI Syarir Sabirin yang juga ikut dalam rapat tersebut mengungkapkan, IMF tidak menolak kebijakan BI menaikkan tingkat suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), yang akan berakibat ada bertambahnya beban utang pemerintah disaat APBN mengalami defisit. “IMF tidak ada masalah dengan kenaikan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI),” ujarnya. (Ervan Fauzi)