"Tolonglah kasih kami kesempatan untuk membuat shopping list untuk mencapai target yang ditetapkan IMF. Di sini saja perbedaannya. Tidak ada yang istimewa, kata Luhut di Istana Negara, Jakarta, Selasa (20/2).
Luhut mengatakan, semua pihak harus sepakat bahwa IMF sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Sebab, IMF-lah yang membuat pemerintah lebih berdisiplin dalam melakukan tugas-tugasnya. Namun, tukas Luhut, bila IMF terlalu mengatur, bangsa Indonesia tentu juga memiliki harga diri. "Bahwa dia set up target, kami setuju. Tapi, kami boleh dong menyusun prioritas, tukas dia.
Ditegaskan, pemerintah Indonesia tidak pernah berniat melawan. "Kami hanya minta appeal. Kalau boleh, kami yang membuat shopping list," ujar dia lagi. Namun, ketika ditanyakan apakah appeal yang dimaksud itu termasuk appeal untuk melakukan perubahan manajemen di Bank Indonesia, Luhut menyanggah. "Oh, tidak ke situ. IMF nggak ada hubungannya, tukas Luhut dengan nada kesal.
Menurut Luhut, kini Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli sedang berada di Amerika Serikat (AS) untuk menemui Menteri Keuangan AS yang baru, Paul O'Neill. Kesempatan itu akan digunakan Menko Rizal untuk menjelaskan posisi Indonesia. Rizal juga dijadwalkan untuk bertemu dengan Direktur Operasional IMF Stanley Fisher. (kurie suditomo)