Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gerai Ditutup, Manajemen Matahari: Bukan Terpukul Bisnis Online

image-gnews
Kondisi diskon besar-besaran di gerai Matahari Pasaraya Blok M, Jakarta, 15 September 2017. TEMPO/ADAM PRIREZA
Kondisi diskon besar-besaran di gerai Matahari Pasaraya Blok M, Jakarta, 15 September 2017. TEMPO/ADAM PRIREZA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perusahaan Matahari Department Store, Miranti Hadisusilo menyangkal jika lesunya penjualan dan penutupan dua gerai pada akhir bulan ini
itu disebabkan ketidakmampuan bersaing dengan bisnis online yang makin marak. "Kami belum melihat hal tersebut sejauh ini," ujarnya, Jumat, 15 September 2017.

Pernyataan Miranti menanggapi pemberitaan penutupan dua gerai Matahari di Pasaraya Blok M dan Pasaraya Manggarai per akhir September 2017. "Ini karena mall yang sepi sehingga mengakibatkan kinerja kedua gerai tersebut tidak sesuai target manajemen," ucapnya.

Baca: Pembeli Banjiri Matahari Blok M yang Gelar Aneka Diskon Besar

Langkah Matahari ini juga diselaraskan dengan strategi yang akan diterapkan di masa mendatang dengan lebih selektif dalam memilih lokasi gerai. "Kami lebih kepada mengoptimalkan penjualan di lokasi yang masih potensial dan strategis. Kami sampai akhir tahun juga masih akan membuka 1-3 gerai lagi, yaitu 1 di Jawa dan 2 di luar Jawa," tutur Miranti.

Dari pantauan Tempo Jumat malam lalu, terdapat jumlah pembeli membeludak dalam hari kedua program diskon besar-besaran di gerai ritel Matahari Pasaraya Blok M, Jakarta. Terlihat antrean panjang pengunjung hampir di setiap kasir. Pembeli bahkan sampai duduk menunggu giliran membayar barang belanjaan mereka.

Hal itu diakui oleh Store Manager Matahari Pasaraya Blok M, Irfan Arifianto. Menurut dia, pihak Matahari tidak menyangka pembeli akan seramai ini. "Kami sudah sering mengadakan promo seperti diskon sampai 75 persen, tapi tidak pernah seramai ini," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ditambah dengan kendala kekurangan tenaga, Irfan menyebutkan, berdampak pada pelayanan kasir yang tidak maksimal. Rencananya, acara diskon besar-besaran ini akan berlangsung sampai tanggal 30 September 2017, namun tak tertutup kemungkinan program akan dihentikan lebih cepat bila stok barang sudah habis. "Sebenarnya sudah sering promo, ini bagian dari clearance sale, buat ngabisin stok barang.”

Lebih jauh Irfan tidak ingin berkomentar soal kaitan promo besar-besaran dengan isu gerai Matahari akan tutup. “Kami hanya menjalankan instruksi dari pusat, kedepannya saya tidak tahu soal itu," katanya.

Irfan menyebutkan promo di gerai Matahari kali ini tergolong paling ramai. Beberapa produk pun ludes diborong pembeli. Hal ini terlihat dari kosongnya beberapa rak tempat memajang produk. Saking ramainya keadaan gerai menjadi berantakan dan terlihat banyak barang-barang jualan yang tercecer di lantai. "Saya ga pernah melihat banyak rak kosong, lebaran pun ga sampai seperti ini," ujar Irfan.

GHOIDA RAHMAH | ADAM PRIREZA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

16 November 2023

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey saat ditemui di Hypermart Puri Indah, Jakarta Barat pada Rabu, 8 Februari 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

Aprindo memprediksi pertumbuhan usaha ritel nasional tumbuh hingga 4,2 persen hingga akhir tahun.


Alasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring

13 Maret 2023

Ilustrasi belanja / masyarakat kelas menengah.  ANTARA/Puspa Perwitasari
Alasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring

Penelitian mencatat tujuh dari 10 konsumen di kawasan Asia Pasifik cenderung memilih berbelanja secara daring sekaligus datang ke gerai.


29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional

29 November 2022

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Menurut pengamatan bank sentral, inflasi pada tahun 2022 akan berada di kisaran 4,2 persen yoy. TEMPO/Tony Hartawan
29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional

Bank Indonesia (BI) mengumumkan ada jumlah peserta BI Fast kini bertambah sebanyak 29 bank.


Tips buat yang Ingin Merintis Bisnis Ritel

13 November 2021

Ilustrasi pertokoan atau pusat perbelanjaan di Jakarta. ANTARA/Galih Pradipta
Tips buat yang Ingin Merintis Bisnis Ritel

Bisnis ritel menjadi salah satu usaha yang diminati karena biasanya menjual berbagai kebutuhan primer dan langsung kepada konsumen.


Ini Bedanya Alfamart dan Indomaret

12 September 2021

Minimarket Alfamart dan minimarket Indomaret. TEMPO/Prima Mulia
Ini Bedanya Alfamart dan Indomaret

Kerap bersebelahan, ini beberapa perbedaan antara Alfamart dan Indomaret


Mau Terjun ke Usaha Ritel, Jangan Lupa Perhatikan Tren

7 Maret 2021

Ilustrasi bisnis online. shutterstock.com
Mau Terjun ke Usaha Ritel, Jangan Lupa Perhatikan Tren

Salah satu industri yang paling terpengaruh oleh tren terkait pandemi adalah ritel. Simak tips agar bisnis ini bisa bertahan.


Gara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet

3 Januari 2020

Pedagang mengevakuasi barang dagangannya yang terendam banjir di Mal Cipinang Indah, Jakarta Timur, Rabu, 1 Januari 2020. Banjir tersebut akibat luapan sungai Sunter dan tingginya intensitas curah hujan sejak Selasa malam, 31 Desember 2019. ANTARA/Galih Pradipta
Gara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet

Banjir besar di beberapa wilayah Jabodetabek membuat pengusaha ritel mengeluh rugi dan omzet penjualan melorot.


11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

12 November 2019

Pembeli memilih barang belanjaan di Giant Ekspres Mampang Prapatan, Jakarta, Ahad, 23 Juni 2019.Toko ritel Giant Ekspress menggelar diskon penutupan gerai di sejumlah tokonya hingga 28 Juli 2019 mendatang. TEMPO/Muhammad Hidayat
11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

Aprindo mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan 11 November sebagai Hari Ritel Nasional.


Prospektif, Peritel Indonesia Ingin Ekspansi ke Vietnam

24 Oktober 2019

Logo perusahaan fashion asal Swedia H&M di pertokoan Wina, Austria, 1 Oktober 2016. [REUTERS/Leonhard Foeger]
Prospektif, Peritel Indonesia Ingin Ekspansi ke Vietnam

Sejumlah minimarket atau convenience store nasional punya keinginan untuk berekspansi ke Vietnam.


Yakin Tumbuh 10 Persen, Pengusaha Ritel Andalkan Ini

2 Oktober 2019

Suasana toko ritel Giant Ekspres saat menggelar diskon penutupan gerai di Mampang, Jakarta Selatan, Ahad, 23 Juni 2019. Tempo/Hendartyo Hanggi
Yakin Tumbuh 10 Persen, Pengusaha Ritel Andalkan Ini

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menargetkan pertumbuhan industri ini dapat lebih baik dibandingkan tahun lalu yang sebesar 10 persen.