TEMPO.CO, Jakarta - Program pensiun dini untuk hampir 1000 pegawai, yang ditawarkan Menteri Kelautan dan Perikanan bisa menghemat anggaran cukup besar, mencapai 40 persen. "Yang bisa dihemat sekitar tiga puluh lima sampai empat puluh persen dari anggaran yang harus dikeluarkan pemerintah jika tidak ada program pensiun dini dengan golden handshake," ujar Kepala Biro Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan Supranawa Yusuf kepada Tempo, Jumat, 15 September 2017.
Baca juga: Ini Besarnya Pesangon Pensiun Dini di Kementerian Kelautan
Program itu, kata Yusuf, terbuka bagi seluruh pegawai dengan usia di atas 50 tahun dengan masa kerja minimal 10 tahun, tanpa mengenal golongan dan pangkat. Namun, dia berujar prioritasnya adalah pegawai yang tidak menjabat jabatan struktural atau staf pelaksana.
Program golden handshake itu, kata dia, bakal langsung berjalan segera setelah peraturan presiden mengenai hal ini dirilis. Saat ini, kata dia, proses itu sudah sampai Sekretariat negara. Asas dari program ini, kata dia, adalah sukarela, artinya tidak ada paksaan kepada pegawai. Namun, untuk bisa mengikuti program ini, pegawai mesti mendapatkan persetujuan dari pejabat eselon 1 dan Sekretaris Jenderal KKP.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan, ia menawarkan pensiun dini kepada hampir 1000 pegawai kementeriannya. "Golden handshake atau percepatan pensiun karyawan Kementerian Kelautan dan Perikanan dilakukan untuk pengurangan dan perbaikan sumber daya manusia KKP," kata dia dalam jumpa pers di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
Pengurangan pegawai itu, kata dia, bakal dilakukan secara bertahap dalam tiga tahun ke depan. Rencananya, setiap tahunnya akan ada pengurangan sekitar 300 pegawai. Melalui penawaran yang telah diumumkan sejak tahun lalu, Susi berujar saat ini telah ada 75 pegawai yang sepakat melakukan golden handshake.
Rencana pengurangan pegawai ini akan dibarengi dengan masuknya darah segar melalui program Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS yang dijalankan pemerintah tahun ini. "Rencana kita dengan seribu golden handshake, kita minta penggantinya sebanyak sepertiganya, namun dengan kualitas yang lebih baik. Jadi keluar sepuluh, masuk tiga," kata dia.
Melalui program ini, dia berharap akan ada efisiensi jumlah pegawai, namun di saat yang bersamaan akan ada peningkatan kualitas sumber daya manusia. "Sambil golden handshake, kami rekrut the best five dari setiap jurusan dari universitas maupun akademi," ujar Susi.
Pegawai yang mengikuti program pensiun dini bakal menerima kompensasi khusus yang terdiri dari gaji bersih, tunjangan keluarga dan pangan; serta tunjangan khusus sebesar gaji pokok. Besaran kompensasi khusus yang akan dikantongi peserta program pensiun dini itu bervariasi bergantung kepada sisa masa kerja, penghasilan bulan terakhir, usia pegawai, dan present value annuity, discount factor mempertimbangkan SBI rate.
Selain mendapat dana kompensasi, para peserta program pensiun dini bakal diberikan dukungan untuk beralih menjadi seorang wiraswasta di bidang kelautan dan perikanan. "Ada pelatihan kewirausahaan hingga bantuan modal. Intinya kita ingin perbaiki yang tidak produktif dan usia lanjut," kata dia
CAESAR AKBAR