TEMPO.CO, YOGYAKARTA - PT. Kereta Api Indonesia (KAI) merampungkan proses perakitan kereta rel diesel (KRD) Rail Clinic ke empat di pekan kedua September 2017 ini. “Bedanya rail clinic ke empat ini dengan sebelumnya ada tambahan fasilitas perpustakaan elektonik dan manual, bukan fasilitas kesehatan saja,” ujar Direktur SDM dan Umum PT Kereta Api Indonesia (Persero) Apriyono Wedi Christanto saat mengecek kesiapan kereta rail di bengkel kereta api Balai Yasa Yogyakarta, Kamis 14 September 2017.
Simak: KAI Buka Lowongan Pegawai Lulusan SMA
Rail Clinic merupakan bagian program Coorporate Social Responsibility (CSR) PT. KAI dalam bentuk penyediaan layanan kereta yang gerbongnya memiliki fasilitas kesehatan dasar dan menjangkau daerah-daerah terpencil yang memiliki stasiun. Dalam gerbong kereta Rail Clinic ini ada sejumlah fasilitas kesehatan seperti laboratorium yang dilengkapi untuk cek kadar gula darah dan cek air seni. Ada pula apotek, juga ruang periksa mata, ruang periksa umum, dan ruang bersalin serta laktasi di gerbong paling depan.
Sedangkan di gerbong bagian tengah terdapat ruang tindakan, ruang pemeriksaan gigi dan ruang pemulihan. Sedangkan di bagian belakang terdapat ruang perpustakaan elektornik yang memiliki enam computer layar sentuh dengan database berbagai bacaan untuk anak-anak.
Manajer Hubungan Masyarakat PT KAI Daerah Operasi 6 Eko Budiyanto menuturkan, adanya rail clinic ini menyasar daerah-daerah terpencil yang selama ini kurang maksimal mendapat layanan bidang kesehatan juga pendidikan. “Termasuk jika ada daerah terpencil yang kena bencana, selama di wilayah itu ada rel kereta maka bisa dijangkau untuk distribusi obat-obatan, makanan, dan layanan kesehatan bagi warga,” ujar Eko.
Dalam kereta rail clinic ini, ruang perupstakaan juga difungsikan sebagai pembelajaran bagi anak-anak di wilayah terpencil untuk belajar mengenal teknologi informasi sejak dini. Seperti mengenal pembelian tiket secara online dan layanan berbasi aplikasi lain. Kereta Rail Clinic empat ini merupakan alih fungsi dari kereta jenis Nippon Sharyo Sidotopo. Kereta ini memiliki tiga unit kereta penggerak dan satu kereta idle.
Kereta KAI ini didukung catudaya listrik genset 300 KVA dan tujuh unit Air Conditioner Package Thermoral sebagai sistem pendingin. Kereta Rail Clinic pertama sendiri diluncurkan pertama untuk operasional di wilayah Jawa, yang kedua di Palembang Sumatera Selatan, dan rail clinic ketiga di Tanjung Karang Lampung.
PRIBADI WICAKSONO