TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjalin kerja sama dengan badan usaha milik negara, Perum Jasa Tirta II, untuk mengembangkan budi daya ikan bandeng air tawar di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat. Ikan bandeng hasil penelitian Kementerian Kelautan dan Perikanan itu dikatakan dapat memakan plankton secara cepat, sehingga dapat memperbaiki kualitas air waduk.
"Ikan bandeng air tawar itu tidak diberi pakan dan dilepas di waduk tanpa jaring, serta dalam periode tiga sampai empat bulan sudah dapat dipanen dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi," ujar Direktur Utama Perum Jasa Tirta ll Djoko Saputro di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Kamis, 14 September 2017.
Djoko berujar, salah satu masalah yang melanda waduk itu adalah kualitas air yang menurun lantaran maraknya keramba jaring apung yang berdiri di sana. Jumlahnya tercatat sekitar 33 ribu, dan diklaim telah melebihi ambang batas. Keberadaan KJA, kata dia, menyebabkan degradasi pada kondisi lingkungan waduk. Air waduk menjadi semakin asam, sehingga menyebabkan tingkat korosivitas yang tinggi dan bakal mengganggu fasilitas pembangkit listrik tenaga air di sana.
Selain sebagai PLTA, waduk seluas 8.300 hektare dengan kapasitas mencapai kurang-lebih 3 miliar meter kubik dan kedalaman waduk mencapai 96 meter itu, berfungsi sebagai penampungan air baku yang selama ini dialirkan ke DKI Jakarta dan kota-kota di sekitarnya. Belum lagi, air waduk juga dimanfaatkan masyarakat untuk irigasi pertanian. Sehingga, Djoko khawatir kerusakan di sana akan berdampak serius bagi kehidupan masyarakat.
Dia berharap, dengan kerja sama budi daya bandeng yang bisa hidup tanpa keramba jaring apung, jumlah KJA di Waduk Jatiluhur bisa menyusut secara drastis, sehingga dampak lingkungan yang dikhawatirkan bisa dicegah. Sebagai gantinya, Perum Jasa Tirta II mesti melakukan pemberdayaan petani ikan lokal yang sebelumnya hidup dari usaha keramba jaring apung. Mereka diharapkan bisa beralih pekerjaan menjadi pengusaha ikan tangkap darat berbasis budi daya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengatakan kerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan itu diharapkan bisa menjaga kualitas air di Waduk Jatiluhur. Budi daya ikan bisa tetap berjalan tanpa perlu membuat keramba jaring apung. "Namun kita perlu menjaga masyarakat agar pendapatannya cukup hanya dengan menangkap ikan di sana," ujarnya.
CAESAR AKBAR