TEMPO.CO, Jakarta - Diretur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Alex J. Sinaga bersama seluruh jajaran direksi mengumumkan sebanyak 98 persen layanan konektivitas pelanggan telah berfungsi normal seiring pemulihan satelit.
"Sampai dengan nanti pukul 24.00 kami optimistis dari 98 akan bisa kami selesaikan 100 persen," kata Alex J. Sinaga, Ahad malam, 10 September 2017.
Pemulihan terhadap satelit Telkom 1 dilakukan sejak 26 Agustus 2017. Hingga saat ini, PT Telkom Indonesia telah berhasil menyelesaikan pemulihan konektivitas sebanyak 14.689 sites dari total 15.019 sites layanan pelanggan Satelit Telkom 1.
Sebanyak 2.195 orang terlibat dalam proses pemulihan Satelit Telkom 1 dengan rincian 466 orang engineer dan 1729 orang teknisi di lapangan. "Teman-teman kami tadi 1729 orang itu masih berada di lapangan dan masih berkoordinasi menit per menit," kata Alex.
Alex menjelaskan, Telkom tidak 100 persen mengandalkan repointing dengan tujuan untuk pemulihkan yang sesegera mungkin. Hal tersebut mengingat terdapat beberapa lokasi di Indonesia yang masih sulit dijangkau dalam hal transportasi, khususnya daerah perbatasan.
Repointing digunakan 81 yang merupakan solusi utama. Sementara solusi temporer menggunakan fiber optik 5 persen dan teknologi seluler atau mesin to mesin 14 persen.
Operasi crisis center Telkom ini beroperasi 7 hari 24 jam dengan tinjauan perkembangan harian setiap pukul 08.00, 14.00, 19.00, dan 23.00. Beberapa pelanggan Telkom seperti Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN, Bank BRI dan Bank BCA, kata Alex, telah menyatakan konektivitas layanan ATM telah pulih secara keseluruhan.
Adapun tindak lanjut pasca pemulihan adalah melanjutkan fungsi crisis center untuk memonitor pasca pemulihan layanan guna memastikan kestabilan kualitas layanan kepada pelanggan. Selain itu crisis center juga diupayakan untuk mengembalikan solusi temporer ke solusi permanen, selambat-lambatnya dalam tempo dua bulan. Selain itu memproses pengamanan slot orbit 108 derajat BT ke ITU bersama Kementerian Komunikasi dan Informasi.
HENDARTYO HANGGI