TEMPO.CO, Jakarta - Mulai tanggal 31 Oktober 2017 seluruh pintu tol di Indonesia hanya akan menerima uang elektronik sebagai alat bayar tiket masuk, salah satu hal yang diantisipasi pihak Jasa Marga menyusul pemberlakuan kebijakan tersebut, yakni sulitnya pelanggan mengisi ulang kartu uang elektronik mereka.
Kekhawatiran tersebut ditampik Herry Trisaputra Zuna Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, ia mengatakan Jasa Marga telah bekerja sama dengan banyak pihak untuk mengatasi masalah tersebut.
"Nanti di setiap pintu tol, beberapa minimarket, dan mobile banking sudah bisa mengisi dan mengecek saldo kartu e-toll," ujarnya di Gedung Jasa Marga Pusat, Jakarta Selatan, 8 September 2017.
Hal serupa juga disampaikan Rahmi Artati Deputi Direktur Bank Indonesia. Ia menjelaskan program uang elektronik telah bekerja sama dengan banyak perbankan sebagai penerbit kartu uang elektronik yang nanti akan digunakan.
"Kalau mau isi ulang di ATM dan retailer sudah bisa nanti. Nanti sarana isi ulang akan diperbanyak di daerah rest area," ujarnya.
Ia mengimbau kepada 3,5 juta masyarakat yang akan memakai fasilitas uang elektronik untuk memastikan saldo kartu tercukupi saat mau masuk tol.
"Jangan bikin kacau karena baru sadar ga ada saldo di kartunya saat sudah di gerbang tol," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengajak masyarakat untuk memaksimalkan mobile banking sebagai salah satu sarana mengisi kartu uang elektronik.
M JULNIS FIRMANSYAH