TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan tetap mengelola operasional jembatan timbang dengan pendampingan PT Surveyor Indonesia.
Pelaksana tugas Direktur Pembinaan Keselamatan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pandu Yunianto, mengatakan pelaksanaan operasional jembatan timbang tetap dilakukan pegawai Kementerian Perhubungan.
Adapun PT Surveyor Indonesia akan memberikan konsultasi kepada Kementerian Perhubungan tentang pengelolaan jembatan timbang dalam rangka menyusun konsep jembatan timbang yang ideal di masa mendatang.
Pandu menjelaskan, nantinya peran PT Surveyor Indonesia antara lain membantu menyusun konsep pengembangan jembatan timbang atau Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor dan pembuatan standar operasional prosedur jembatan timbang.
Direktur Utama PT Surveyor Indonesia M. Arif Zainuddin mengatakan perusahaan berperan sebagai konsultan pengelola yang akan memberikan rekomendasi berkaitan dengan prosedur pengelolaan dan peralatan yang akan dipakai dan cara pengoperasiannya.
Baca: Cara Kementerian Perhubungan Berantas Pungli Jembatan Timbang
“Juga memberikan pelatihan kepada personel yang akan terlibat dalam pengelolaan jembatan timbang tersebut,” katanya pada Kamis malam, 7 September 2017.
Untuk diketahui, dalam laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Perhubungan, PT Surveyor Indonesia memenangi lelang untuk pendampingan itu dengan harga perkiraan sendiri (HPS) Rp 10,22 miliar.
PT Surveyor Indonesia unggul dari delapan perusahaan lain, yakni PT Moses Edgar Partogi Utama, PT Jumindo Indah Perkasa, Kawan Joymor, PT Agathis Solution, CV Trigil, CV Karya Jaya, PT Sucofindo (Persero), dan PT Bintang Fajar Jaya Bersama.
Berdasarkan keterangan dalam laman LPSE Kementerian Perhubungan, jumlah jembatan timbang yang akan ditangani PT Surveyor Indonesia sebanyak tujuh unit. Rinciannya, tiga jembatan timbang di Sumatera dan empat unit di Jawa.