TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Singapura menyepakati kerja sama di sektor ekonomi digital. Komitmen itu dibuat saat kedua pemimpin negara, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong, menggelar pertemuan di The Istana, Singapura, Kamis, 7 September 2017.
Presiden Jokowi mengatakan kerja sama ekonomi digital merupakan sebuah keniscayaan. Menurut dia, sektor ekonomi digital akan menjadi prioritas bagi Indonesia dan Singapura. Presiden percaya integrasi bidang investasi, teknologi, dengan talenta dan potensi pasar bisa semakin mendorong ekonomi kedua negara. "Bukan hanya melangkah maju, namun melompat maju," kata Jokowi dalam siaran pers yang diterima Tempo.
Presiden Jokowi menyatakan Batam bakal menjadi lokasi ideal untuk mengembangkan kerja sama ekonomi digital. Menurut dia, pengembangan yang bisa dilakukan ialah digital park cluster di Nongsa Batam, pembangunan startup incubator, program training for trainers untuk pekerja teknologi informasi dosen.
PM Lee mengapresiasi kehadiran Kawasan Industri Kendal yang diresmikan Presiden Jokowi tahun lalu. Menurut dia, kawasan itu sukses menarik 32 investor, mendatangkan sekitar US$ 500 juta investasi, dan menciptakan sekitar 4.000 lapangan pekerjaan. Ada sejumlah rencana mendirikan Politeknik di Kawasan Industri Kendal untuk menciptakan tenaga kerja terlatih untuk mendukung proyek-proyek yang ada," kata Lee.
Ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral, di antaranya Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Lalu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
ADITYA BUDIMAN