TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Desi Arryani mengatakan perseroan tidak akan merugi dengan pemberlakuan satu tarif di tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). Menurut Desi, pendapatan PT Jasa Marga akan tetap sama.
“Jadi pendapatannya Jasa Marga tidak turun dan tidak naik. Tarif baru ini sudah kami perhitungkan,” katanya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, Selasa, 5 September 2017.
Desi mengatakan Jasa Marga mempunyai hak menaikkan tarif. “Yang jelas (tarif baru ini) sudah sesuai dengan hak menaikkan tarif yang kami miliki,” tuturnya.
Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memutuskan mengintegrasikan sistem pembayaran di tol Jagorawi dengan menutup gerbang tol Cibubur serta Cimanggis Utama.
Dengan penutupan kedua gerbang tol itu, pembayaran tol Jagorawi hanya dilakukan dalam satu kali transaksi, yaitu di pintu tol di Jakarta dan di gerbang tol Ciawi. “Itu prinsipnya jadi tidak ada lagi bayar di tengah-tengah,” ucapnya.
Dia mengatakan tarif tunggal akan diterapkan pada 8 September 2017. Pemberlakuan ini mengharuskan pengguna jalan tol membayar sama untuk jarak dekat atau jarak jauh.
“Dulu bayarnya ada beberapa tarif, sekarang cuma satu tarif. Tarifnya itu Rp 6.500,” ujarnya.
ROSSENO AJI NUGROHO