TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman memastikan harga beras tidak akan bergejolak setelah pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET). Sebab, pemerintah mempunyai stok beras 1,7 juta ton yang cukup hingga delapan bulan.
"Harga tidak akan bergejolak. Sebab, stok beras cukup. Februari (2018) sudah panen besar," katanya di gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, 4 September 2017.
Menurutnya, HET beras sudah disepakati para produsen. Artinya, mereka juga sudah sepakat akan menjual dengan harga yang telah ditetapkan. Untuk HET beras jenis medium, pemerintah mematok Rp 9.450 per kilogram, sementara jenis premium Rp 12.800 per kilogram. "Harga sudah HET jadi jangan dilewati," ucapnya.
Amran menambahkan, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang untuk wilayah Jakarta mencapai 45 ribu ton per hari. Sedangkan kebutuhan hanya sekitar 30 ribu ton per hari. "Jadi ini tidak ada lagi ceritanya (naik) karena sudah ada HET," ujarnya. "Sejak 2016, harga (beras) tidak pernah bergejolak."
Selain itu, pemerintah sekarang sudah bisa mengantisipasi paceklik. Pemerintah, kata dia, sudah mempunyai solusi menanam 1 juta hektare untuk mengatasi paceklik. Dalam 1 juta hektare tersebut bisa menghasilkan beras 3 juta ton.
Ia melanjutkan, kebutuhan beras di Indonesia 2,6 juta ton per tahun. Artinya, kata dia, pemerintah masih punya surplus beras 400 ribu ton. "Sekarang kita juga sudah melewati bulan-bulan kering," tuturnya.
IMAM HAMDI