TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengharapkan gangguan sistem jaringan anjungan tunai mandiri (ATM) pada sejumlah bank dapat terselesaikan pada 10 September 2017 nanti.
“Jangan sampai pelayanan (ATM) kepada masyarakat terganggu, karena ada masalah itu,” kata Agus seusai menyerahkan hewan kurban Idul Adha 1438 H di lingkungan Bank Indonesia, Jumat, 1 September 2017.
Baca : Gangguan Satelit, BCA Bebaskan Biaya Tarik Tunai di ATM Bank Lain
Menurut Agus, gangguan yang terjadi pada satelit Telkom 1 dapat teratasi karena satelit tersebut hanya merupakan satu media, selalu ada alternatif.
“Misalnya untuk satelit Telkom 1 alternatifnya adalah satelit Telkom 2 atau satelit Telkom 3s. Jadi kalau seandainya terjadi seperti kondisi satelit Telkom 1, tentu semua harus mempersiapkan diri untuk langsung menggunakan jaringan anternatif,” kata Agus.
Agus melihat, hal tersebut adalag bentuk kehati-hatian atau dalam istilah pengelolaan institusi ada bisnis continuity plan, dengan adanya hal tersebut terdapat jaminan agar tidak terjadi ganggungan terhadap layanan kepada masyarakat.
Simak juga : Satelit Telkom 1 Terganggu, BRI Percepat Migrasi ke BRISat
“Saya belum dapat laporan laporan terakhir, tetapi setiap hari diperkirakan paling tidak 1000 ATM yang sudah bisa dikonversi (dan) disiapkan. Dan juga kalau kantor-kantor kas ada beberapa yang terganggu keliatannya hampir semuanya sudah bisa dihidupkan kembali,” kata Agus.
Selain 4 bank Badan Usaha Milik Negara dan Bank Central Asia, terdapat banyak bank, termasuk bank-kecil yang terkena gangguan satelit Telkom 1. Namun, hal tersebut dapat teratasi dengan adanya fasilitas ATM secara bersama, jadi dapat menggunakan ATM-ATM lain yang terhubung dengan jasa interkoneksi.
HENDARTYO HANGGI