TEMPO.CO, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) masih menghitung kerugian yang disebabkan oleh gangguan yang menimpa satelit Telkom 1. Direktur Utama PT Telkom Alex Sinaga mengatakan pihaknya belum selesai melakukan penghitungan itu.
"Kerugian belum selesai kami hitung sampai saat ini," kata Alex Sinaga saat ditemui di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Agustus 2017.
Alex menuturkan pihaknya masih memprioritaskan pemulihan layanan satelit kepada para pelanggan terlebih dahulu, sehingga belum begitu menaruh perhatian kepada penghitungan kerugian untuk saat ini.
Baca: Kronologi Anomali Satelit Telkom 1 hingga Sebabkan Gangguan ATM
Satelit Telkom 1 diketahui mengalami gangguan sejak Jumat lalu. Hal ini mempengaruhi beberapa hal termasuk layanan perbankan. Sejumlah anjungan tunai mandiri (ATM) tidak bisa berfungsi akibat adanya hal ini.
Pemerintah kini sedang mengurus administrasi ke International Telecommunication Union, agar slot orbit 108 BT tak digunakan negara lain, selama satelit Telkom 1 rusak dan satelit Telkom 4 belum diluncurkan.
Diketahui dari 15 ribu ground site, sekitar 12.030 site merupakan ATM, dan sebanyak 2.591 ATM sudah berfungsi kembali.
Baca: Anomali Satelit Telkom 1, Sebagian ATM BCA Sudah Kembali Online
Menurut Alex, pihaknya juga belum melakukan klaim asuransi terhadap gangguan yang menimpa satelit Telkom 1. Ia melanjutkan pihaknya tidak mau terburu-buru melakukan klaim tersebut. "Kami fokus ke pemulihan layanan dulu. Kami akan klaim (nanti)."
Alex menjelaskan satelit Telkom 1 pernah dievaluasi kondisinya pada 2014 dan 2016, sehingga dengan kondisinya itu pada 2016 pihaknya memutuskan meluncurkan satelit baru pada 2018. "Sebenarnya masih bisa digunakan sampai 2019 dari evaluasi tersebut."
DIKO OKTARA