TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pemerintah akan mengurus administrasi agar slot orbit bagi satelit asal Indonesia tetap aman. Hal ini sebagai akibat dari rusaknya satelit Telkom 1 sejak Jumat pekan lalu, 25 Agustus 2017.
"Ada proses administrasi ke International Telecommunication Union (ITU) agar slot itu aman. Karena itu aset nasional," kata Rudiantara saat ditemui di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2017.
Satelit Telkom 1 diketahui mengalami gangguan sejak Jumat lalu. Hal ini mempengaruhi beberapa hal termasuk layanan perbankan. Sejumlah anjungan tunai mandiri (ATM) tidak bisa berfungsi akibat adanya hal ini.
Menurut Rudiantara selama ini ada hubungan baik antara pemerintah Indonesia dengan ITU. Bahkan menurutnya Indonesia duduk sebagai anggota Council di ITU dan diharapkan dengan itu proses administrasi ini bisa segera selesai.
Direktur Utama PT Telkom (Persero) Alex Sinaga mengatakan ITU yang merupakan badan PBB, memang mengatur soal satelit di dunia. Termasuk soal slot dan koordinasi antar satelit yang ada di dunia. "Indonesia yang diwakili Kemenkominfo merupakan anggota ITU."
Alex menjelaskan pengurusan administrasi seperti ini tidak membutuhkan biaya. Biaya yang dikeluarkan hanya biaya perjalanan mengurus administrasi ke kantor pusat ITU. "Kalau diundang rapat kan harus datang."
Mengenai peluang slot itu tetap bertahan, Alex menjawab kejadian yang menimpa satelit Telkom 1 bukanlah disengaja dan di tahun ini sudah ada tiga satelit mengalami hal serupa seperti Telkom 1, sehingga berdasarkan pengalaman ITU sepertinya akan mempertahankan slot itu untuk Indonesia.
Alex mengungkapkan secara fisik saat ini orbit 108 BT yang sebelumnya ditempati satelit Telkom 1 kosong, namun secara administrasi tetap atas nama Indonesia. Sebabnya administrasi perlu diurus agar selama kekosongan fisik tidak digunakan oleh negara lain.
Rudiantara menuturkan untuk mengurus administrasi seperti itu memang menjadi urusan pemerintah. Ia menambahkan hal yang paling penting adalah slot tersebut aman dan peruntukkannya tetap bagi Indonesia. "Khususnya untuk Telkom, karena mereka ingin luncurkan satelit pengganti."
DIKO OKTARA