TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama dengan Komisi VI DPR, Rabu, 30 Agustus 2017, melakukan rapat pembahasan usulan tambahan penyertaan modal negara (PMN) untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar Rp 3,6 triliun. Penambahan modal sebesar itu akan digunakan untuk menyelesaikan proyek pembangunan light rail transit.
Sri Mulyani menuturkan hal tersebut sesuai dengan surat yang disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno pada 25 Agustus 2017, terkait dengan usulan PMN untuk PT KAI yang akan diberikan secara tunai. "PMN itu untuk menyelesaikan pembangunan light rail transit (LRT) Jabodebek," ujar Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
Baca: DPR Setujui Tambahan Modal Proyek LRT Jabodebek Rp 4 Triliun
Usulan PMN Rp 3,6 triliun tersebut telah dimasukkan ke nota keuangan, sehingga menjadi bagian dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. "Kami nanti bisa menyampaikan finalisasi project financing LRT ini untuk bisa kami presentasikan, karena Komisi VI pernah membahas PMN untuk Adhi Karya Rp 1,6 triliun dalam rangka LRT juga," ucap Sri Mulyani.
Simak: Pembebasan Lahan LRT Jabodebek Rampung September 2017
Baca Juga:
Pemerintah membutuhkan dana besar untuk mewujudkan proyek LRT Jabodebek. Selain dana prasarana sebesar Rp 21,7 triliun, dibutuhkan dana sarana sebesar Rp 5 triliun sehingga total dana dibutuhkan Rp 26,7 triliun.
Skema pendanaan proyek LRT Jabodebek saat ini meliputi PMN kepada KAI sebesar Rp 7,6 triliun dan pinjaman dana dari perbankan atau investor lain sebesar Rp 19,1 triliun. Kemarin, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan investor asal Singapura berniat menyuntikkan dana untuk proyek LRT.
Menurut Luhut, ada juga investor proyek LRT, yaitu perbankan. "Itu ada dari CIMB Niaga mau masuk. Tadi baru bilang," ujar Luhut saat dicegat di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 29 Agustus 2017.
Luhut mengatakan CIMB Niaga berniat menyuntikkan dana segar sebesar Rp 2 triliun. Angka tersebut tidak berbeda dengan yang akan dikucurkan investor asal Singapura sehingga total ada Rp 4 triliun dana segar untuk proyek LRT Jabodebek.
GHOIDA RAHMAH