TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 29 Agustus 2017, dibuka melemah 3,59 poin atau 0,06 persen menjadi 5.899,74 poin, menyusul cukup maraknya sentimen negatif eksternal.
Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 0,90 poin (0,09 persen) menjadi 983,96 poin.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere, di Jakarta, Selasa, 29 Agustus 2017, mengatakan bahwa Korea Utara kembali membuat situasi memanas setelah menguji tembak rudalnya. "Sentimen ketidakpastian eksternal kembali mempengaruhi pergerakan bursa saham global, termasuk IHSG," katanya.
Di sisi lain, lanjut Nico, Venezuela mengadakan latihan angkatan bersenjata dan menyerukan warga sipil untuk bergabung dengan satuan-satuan cadangan guna membela kemungkinan serangan dari Amerika Serikat.
Baca: Senin Sore IHSG Kemabli Ditutup Melemah 12,02 Poin
Ia mengharapkan sentimen dari dalam negeri mengenai kondisi keuangan negara yang masih sehat serta pertumbuhan ekonomi akan naik di atas 6 persen pada 2020 hingga 2021, sehingga dapat menjaga pasar saham domestik untuk tidak tertekan lebih dalam. "Optimisme pemerintah terhadap ekonomi Indonesia dapat menjaga kepercayaan pelaku pasar sehingga pergerakan IHSG diharapkan relatif stabil," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 118,08 poin (0,61 persen) ke 19.333,14, indeks Hang Seng melemah 58,35 poin (0,21 persen) ke 27.804,94, dan Straits Times melemah 9,55 poin (0,29 persen) ke posisi 3.257,88.
Sebelumnya, pada Senin sore kemarin, 28 Agustus 2017, IHSG ditutup melemah sebesar 12,02 poin atau 0,20 persen menjadi 5.903,34 poin, juga karena dipicu sentimen negatif eksternal seperti gejolak politik di internal Amerika Serikat, konflik di semenanjung Korea, hingga pembatalan perjanjian perdagangan NAFTA.
ANTARA