TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Bay Mokhamad Hasani, berjanji menggandeng kejaksaan untuk meneruskan estafet proyek Kementerian Perhubungan yang ditinggalkan dirjen sebelumnya, Tonny Budiono. Tonny ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), beberapa waktu lalu.
"Nanti kan ada timnya untuk melakukan pengawalan dan pengamanan. Kami sudah berkomunikasi dengan kejaksaan," kata Bay di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin malam, 28 Agustus 2017. Bay masih merangkap jabatan sebagai Direktur Lalu Lintas Perhubungan Laut.
KPK menahan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Antonius Tonny Budiono pada Rabu, 23 Agustus 2017, yang tertangkap tangan menerima suap. Tonny diduga menerima suap dari Komisaris PT Adhiguna Keruktama Adiputra Kurniawan terkait dengan proyek pengerukan Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang. Pemberian suap tersebut diduga dilakukan agar Tonny melancarkan proses lelang hingga pengerjaan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi lantas menunjuk tiga pejabat pelaksana tugas pada Senin, 28 Agustus 2017, untuk mengisi kekosongan formasi Direktur Jenderal di Kementerian Perhubungan. Mereka adalah Bay Mokhamad Hasani, yang mengisi posisi Plt Dirjen Perhubungan Laut, Umiyatun Hayati Triastuti sebagai Plt Dirjen Perkeretaapian, dan Hindro Surahmat mengisi pos Plt Dirjen Perhubungan Darat.
Tiga pejabat tadi masih menjabat di pos masing-masing. Bay masih merangkap sebagai Direktur Lalu Lintas Perhubungan Laut, Umiyatun adalah Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, serta Hindro menjabat Sekretaris Direktur Jenderal Perhubungan Darat. "Masa jabatan sampai dengan ditetapkannya pejabat definitif atau penunjukan pejabat oleh Menteri Perhubungan," kata Plt Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perhubungan, Hengky Angkasawan.
Bay enggan mengomentari proyek Ditjen Perhubungan Laut yang kini terkena tindakan hukum berbarengan dengan penangkapan Tonny. "Saya enggak akan komentar, itu sudah ranah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi," katanya.
Bay menyatakan tak mengetahui dugaan adanya mafia di Ditjen Perhubungan seperti yang disampaikan Tonny Budiono. "Sebaiknya tanya ke beliau," ucapnya. Dia juga masih belum tahu apakah dia bisa memberantas mafia lantaran memang belum mengetahui seperti apa keberadaan mafia di Kementerian Perhubungan.
CAESAR AKBAR