TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Achmad Baiquni mengatakan setidaknya 1.500 anjungan tunai mandiri (ATM) yang tak beroperasi (offline) akibat gangguan satelit Telkom 1. BNI memiliki sekitar 16 ribu ATM yang tersebar di seluruh Indonesia.
“ATM sisanya masih berfungsi. Channel kita kan juga sudah bervariasi, ada SMS banking dan m-banking. Harapan kami, nasabah bisa memanfaatkan itu,” ujarnya saat dihubungi Tempo, Senin, 28 Agustus 2017. Menurut dia, ATM yang tidak terganggu itu menggunakan jaringan satelit selain Telkom 1.
Baca: Satelit Telkom 1 Terganggu, BRI Percepat Migrasi ke BRISat
Seperti diketahui, Satelit Telkom 1 mengalami gangguan sejak Jumat sore, 25 Agustus 2017. Gangguan terjadi akibat pergeseran posisi antena. Telkom menyatakan telah melakukan pemulihan layanan transponder dengan mengalihkan sejumlah pelanggan ke transponder satelit Telkom 3S dan satelit lain.
Baiquni mengatakan masih menanti perkembangan perbaikan gangguan satelit dari Telkom. BNI pun mencoba melakukan koordinasi internal untuk menangani komunikasi di sejumlah kantor-kantor cabang yang juga tengah offline. “Tentu kami kan enggak bisa perbaiki sendiri. Untuk yang offline, kami upayakan mereka bisa datang ke cabang terdekat,” katanya.
Simak: Gangguan Satelit Telkom 1, BCA Butuh 2-3 Pekan Pulihkan ATM
Pasca-kejadian ini, Baiquni berujar tengah memikirkan untuk mencari alternatif atau backup satelit lain. “Cuma permasalahannya kan provider-nya terbatas, enggak sebanyak itu pilihannya. Jadi kami harap Telkom bisa memperbaiki,” ucapnya.
Terkait dengan nominal kerugian yang harus ditanggung perseroan akibat gangguan satelit Telkom 1,Baiquni mengaku belum melakukan perhitungan. “Yang pasti kerugian nasabah karena terganggu. Sejauh ini, yang offline sekitar 10 persen dari total ATM. Jaringan kantor kita masih bisa dipakai.” Dia menambahkan, pihaknya bersama Telkom akan mengupayakan pemulihan jaringan tersebut secepatnya.
GHOIDA RAHMAH