TEMPO.CO, Jakarta - PT Telkom Indonesia Tbk menjamin keamanan data pelanggan satelit Telkom 1 yang sedang dalam proses migrasi ke satelit Telkom 2 dan satelit Telkom 3S.
"Dalam migrasi ini, Telkom hanya sebagai pihak yang mengkoneksikan. Jadi keamanan data berada pada sisi data base pemilik pelanggan," kata Direktur Utama Telkom, Alex J. Sinaga, di Gedung Merah Putih Telkom Jakarta, Senin, 28 Agustus 2017.
Alex menjelaskan proses migrasi pelanggan satelit Telkom 1 ke satelit Telkom 2 dan satelit Telkom 3S yang sedang berlangsung dijadwalkan selesai 10 September 2017. "Dari 15 ribu sites yang sedang dalam proses recovery dan migrasi, atau per hari sebanyak 1.500 sites. Saat ini sudah selesai migrasi mencapai 17 persen. Ditargetkan pada 10 September 2017 proses recovery sudah tuntas," kata Alex.
Pada Jumat, 25 Agustus 2017, pukul 16.51 WIB terjadi anomali pada satelit Telkom 1 yang menyebabkan pergeseran pointing antena sehingga membuat semua layanan transponder dari satelit itu terganggu. Gangguan ini berdampak pada layanan anjungan tunai mandiri (ATM) perbankan berbasis Very Small Appeture Small (Vsat).
Baca: Anomali Satelit Telkom 1, Migrasi Pelanggan Selesai 10 September
"Saya bisa katakan para end user kita yang punya data seperti perbankan pasti sudah punya firewall. Jadi Telkom hanya penyedia jaringan satelit," kata Alex.
Satelit Telkom 1 memiliki 63 pelanggan, delapan di antaranya merupakan provider VSAT yang memiliki sekitar 12.030 site sehingga total ground segment-nya sekitar 15 ribu site. Ia menjelaskan Telkom Group membentuk posko pusat krisis yang beroperasi 7x24 jam untuk mengawal proses pemulihan.
Rencana tindak lanjut untuk satelit Telkom 1 baru akan dapat ditentukan dalam beberapa hari ke depan dan tidak tertutup kemungkinan satelit Telkom 1 tidak dapat beroperasi normal kembali.
Prioritas dalam pemulihan satelit Telkom 1 adalah mengupayakan pelayanan publik dan kegiatan operasional pemerintah disusul pelanggan yang memberikan layanan kepada publik seperti perbankan dan penyiaran, serta kelompok korporasi yang menggunakan jasa satelit untuk keperluan perusahaan sendiri tidak terganggu.
ANTARA