TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memastikan aktivitas transfer uang masyarakat kembali normal melalui layanan penyelesaian sistem pembayaran dalam sehari (real time gross settlement/RTGS), sistem kliring nasional, dan scripless securities settlement system (sistem penyelesaian surat berharga). Sejak Jumat pekan lalu, jaringan ribuan anjungan tunai mandiri (ATM) terputus akibat gangguan satelit Telkom 1 milik PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
"Untuk mengantisipasi kebutuhan uang tunai di masyarakat, Bank Indonesia mendukung ketersediaan uang tunai di perbankan," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Agusman, dalam keterangan pers, kemarin.
PT Telkom menyatakan, bergesernya pointing antena satelit Telkom 1 mengakibatkan seluruh layanan transponder terganggu. Semula, Telkom bersama pabrik satelit Lockheed Martin memprediksi perbaikan berakhir kemarin. "Telkom saat ini melakukan recovery dengan mengalihkan sejumlah pelanggan ke transponder satelit Telkom 3S dan satelit lain," kata juru bicara Telkom, Arif Prabowo.
Beberapa bank yang menggunakan jasa satelit Telkom 1 dalam jaringan ATM-nya pun terkena imbas, seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk.
Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri, Rohan Hafas, mengatakan akan memindahkan layanan bank ke jaringan global system mobile communication (GSM). Sekitar 2.000 anjungan dari total 17 ribu mesin ATM milik Bank Mandiri terkena dampak gangguan ini.
ANGELINA ANJAR | ALFAN HILMI | PUTRI A