TEMPO.CO, Jakarta - Satelit Telkom 1 milik PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) mengalami gangguan sejak dua hari yang lalu. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, salah satu perusahaan yang memanfaatkan jasa satelit Telkom 1 terkena imbasnya, ada ratusan ATM dan kantor unit yang jaringan komunikasinya terputus.
Menganggapi terganggunya satelit Telkom 1, Sekretaris Perusahaan BRI, Hari Siaga Amijarso mengatakan perusahaan akan mempercepat proses migrasi seluruh layanan unit ke jaringan satelit BRISat. “Akibat adanya gangguan Satelit Telkom 1, langkah prioritas BRI adalah mempercepat batch migrasi terakhir ke BRISat,” katanya kepada Tempo, Minggu 27 Agustus 2017.
BRISat adalah satelit yang dimiliki dan dikelola BRI. Satelit tersebut diluncurkan oleh roket Ariane 5 di Pusat Antariksa Guyana, Perancis pada 2016 silam. BRISat tidak hanya menjangkau wilayah Indonesia, tetapi juga Asia Tenggara, Asia Timur, Laut Pasifik dan Australia Barat. Satelit ini diharapakan dapat meminimalisir gangguan pelayanan yang terjadi pada Telkom 1.
Hari mengatakan akibat gangguan pad Satelit Telkom 1, dari 24.292 ATM BRI yang tersebar di seluruh Indonesia, ada 300 ATM yang berada di luar jaringan (luring). BRI akan mengaktifkan jaringan data cadangan untuk mewaspadai kehilangan data jika permasalahn serupa terulang.
“Atas terjadinya insiden kemarin, kami juga akan mengaktifkan jaringan back up di lokasi yang memungkinkan,” ucapnya. Hari menyebutkan, dari 5.380 kantor unit BRI di seluruh Indonesia, sekitar 130mengalami kendala komunikasi akibat terganggunya Telkom 1.
Satelit Telkom 1 diluncurkan untuk menggantikan Palapa B2R. Satelit tersebut diluncurkan pada 18 tahun yang lalu pada 4 Agustus 1999 di Guyana, Perancis. Masa operasi satelit ini sekitar 15 tahun. Namun dapat terus berfungsi hingga beberapa tahun setelah masa operasi berakhir.
ALFAN HILMI|SETIAWAN ADIWIJAYA