TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018 di Bali akan memakan anggaran sebesar Rp 868 miliar. Jumlah itu terdiri dari beberapa rincian seperti sewa hotel.
"Dari jumlah tersebut yang digunakan betul adalah Rp 555 miliar, sedangkan Rp 243 miliar untuk menyewa hotel," kata Luhut saat ditemui di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Jumat, 25 Agustus 2017.
Luhut menuturkan sebenarnya pemerintah mengeluarkan uang sebesar Rp 655 miliar untuk infrastruktur dan cultural event. "Untuk hotel kan nanti pakai dana BI, nanti direimburse oleh orang yang menginap."
Pertemuan yang akan diselenggarakan pada Oktober 2018 ini merupakan pertemuan rutin IMF-World Bank, di mana para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari 189 negara akan hadir, dan membicarakan tentang sektor keuangan dan perekonomian dunia. Diperkirakan pertemuan ini akan menghadirkan 15 ribu orang selama penyelenggaraan.
Indonesia merupakan negara ASEAN keempat yang menjadi tuan rumah acara ini. Negara-negara lain yang pernah menjadi tuan rumah acara ini adalah Filipina pada 1976, Thailand pada 1991, dan Singapura pada 2006.
Luhut menjelaskan total pengeluaran dari sektor pariwisata diperkirakan mencapai US$ 100 juta selama acara berlangsung. Selain itu, ia melihat tentu ada ekonomi yang bergerak akibat destinasi wisata yang disiapkan melalui 60 paket tur yang ditawarkan kepada para delegasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan pemerintah akan membelanjakan Rp 409 triliun untuk infrastruktur pada 2018. Dana yang digunakan untuk mempersiapkan destinasi wisata saat pertemuan tahunan ini masuk ke dalam anggaran Rp 409 triliun.
Dari total anggaran untuk kegiatan tahunan ini, panitia nasional juga akan membeli berbagai produk lokal. Misalnya membeli furnitur dan berbagai perlengkapan kebutuhan acara, namun ia memastikan hal ini akan dibeli dari produsen-produsen lokal.
Pelaku usaha lokal, kata Sri Mulyani, akan digunakan untuk mendukung acara ini, bahkan termasuk event organizer yang ditunjuk menyelenggarakan acara. "Makan malam pun kami akan lakukan presentasi seni menampilkan artis dalam negeri. Semua local content," ucapnya.
Menurut Sri Mulyani secara umum apa yang dikeluarkan pemerintah akan kembali ke masyarakat. Misalnya pembelian komputer untuk kebutuhan kantor para delegasi selama acara, nantinya komputer-komputer itu akan dihibahkan ke sekolah-sekolah.
Diketahui panitia pertemuan ini akan menjadikan Bali Nusa Dua Convention Center sebagai kantor, dan para delegasi akan menginap di Nusa Dua dan di sekitarnya. Mereka akan disediakan berbagai fasilitas kantor seperti komputer dan meja kantor.
Sri Mulyani menyatakan pertemuan ini akan menjadi kesempatan Indonesia membuat para pembuat kebijakan negara-negara lain untuk melihat Indonesia secara langsung. "Bukan lagi lihat secara statistik dan laporan saja."
DIKO OKTARA