TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan asal Vietnam, Vietjet memastikan pramugarinya tidak akan menggunakan pakaian seragam bikini atau pakaian lain yang dinilai kurang sopan. Hal itu telah disampaikan dalam surat yang ditujukan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
“Vietjet secara tegas memastikan pramugarinya tidak akan menggunakan pakaian seragam bikini dalam penerbangannya ke Indonesia,” ujar Plt Biro Komunikasi dan Informasi Publik Hengki Angkasawan, dalam keterangan tertulis, Jumat, 25 Agustus 2017.
Vietjet berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan adat timur, terlebih Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim.
Baca: Vietjet, Maskapai Vietnam dengan Desain Badan Pesawat Eksentrik
Hengki mengatakan Menteri Budi Karya telah menegaskan kepada manajemen Vietjet bahwa syarat mutlak dari Indonesia adalah pramugari harus berpakaian sopan. Di dalam surat tersebut juga dikatakan bahwa seragam bikini bukanlah pakaian pramugari resmi Vietjet.
“Bikini yang digunakan pramugari Vietjet yang banyak diberitakan itu bukan pakaian resmi mereka, melainkan dalam kesempatan launching rute mereka dengan kota destinasi bertema pantai,” katanya.
Saat ini Vietjet mengoperasikan lebih dari 35 rute penerbangan ke berbagai negara, termasuk Indonesia yang akan menjadi destinasi baru dengan rute Ho Chi Minh City-Jakarta. Komitmen lainnya yang ditunjukkan Vietjet adalah menyajikan pilihan makanan halal dalam rute penerbangannya. “Ini sebagai wujud penghormatannya kepada budaya dalam masyarakat muslim.”
Simak: Buka Rute ke Jakarta, Ini 4 Fakta Maskapai Kontroversial Vietjet
Dari sisi penerbangan, Hengki menjelaskan Vietnam sudah memiliki perjanjian bilateral terkait dengan angkutan udara atau air service agreement dengan Indonesia. Kemudian, dari sisi hak angkut, maskapai asal Vietnam diperbolehkan terbang ke Indonesia tanpa batasan frekuensi dari seluruh bandara di Vietnam ke-5 bandara di Indonesia, dengan mekanisme perjanjian multilateral ASEAN atau MAFLPAS.
“Hal ini juga berlaku sebaliknya, di mana dari Indonesia dan semua maskapai Indonesia yang sudah ditunjuk bisa terbang ke seluruh bandara di Vietnam dari 5 bandara di Indonesia.”
Meskipun telah memiliki perjanjian, Hengki menambahkan untuk dapat terbang ke satu kota masih terdapat persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi dan didiskusikan. Kemenhub kata dia akan melihat dari berbagai aspek sebelum memberikan izin terbang, termasuk seragam dari pramugari maskapai yang akan terbang ke Indonesia.
“Selain Vietjet, saat ini baru ada satu maskapai asal Vietnam yang terbang ke Indonesia yaitu Vietnam Airlines, sedangkan untuk maskapai penerbangan Indonesia belum ada yang terbang menuju Vietnam,” katanya.
GHOIDA RAHMAH