TEMPO.CO, Nusa Dua, Bali - Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan Annual Meeting IMF-World Bank di Bali tahun depan memiliki manfaat untuk investasi. Ia melihat Indonesia masih menjadi tujuan investasi negara-negara lain.
"Masih jadi tujuan investasi menarik dibandingkan sejumlah negara ASEAN dan Asia," kata Josua saat ditemui di Hotel Laguna, Nusa Dua, Bali, Kamis, 24 Agustus 2017.
Baca: Lima Destinasi Wisata Sambut Pertemuan IMF - World Bank 2018
Josua menuturkan Indonesia memiliki potensi demografi dan memiliki pertumbuhan ekonomi yang resilient, sebabnya pemerintah harus bisa mendorong berbagai agenda investasi dalam pertemuan rutin di Bali tahun depan. "Ini momentum genjot lagi investasi."
Annual Meeting IMF-World Bank merupakan pertemuan rutin tahunan. Dalam pertemuan itu akan hadir para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari 189 negara. Rencananya acara ini akan digelar pada 9-14 Oktober 2018. Sekitar 15 ribu orang diperkirakan akan hadir pada perhelatan rutin tersebut. Lalu akan ada rapat sebanyak 2 ribu sesi yang terdiri dari 1.200 sesi pada pertemuan IMF dan sekitar 600-800 sesi pada pertemuan World Bank.
Simak: Indonesia Ingin Investment Forum Bank Dunia-IMF Lebih Konkret
Menurut Josua berbagai proyek infrastruktur membutuhkan investasi, karena pihak swasta masih bersifat wait and see. Ia melihat pemerintah harus bisa mendorong terciptanya investasi di sektor-sektor yang ada daya saing.
Sementara Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, menyatakan acara ini juga membuat sektor pariwisata tambah bergairah. "Memang menjadi marketing gratis buat Bali, kami bersyukur."
Agung menjelaskan dengan 15 ribu delegasi yang akan hadir, tentu akan langsung memberikan dampak kepada pelaku usaha pariwisata. Namun ia meminta agar tim dari pemerintah daerah benar-benar solid mempersiapkan ini.
Executive Director of International NGO Forum on Indonesian Development (Infid), Sugeng Bahagijo, mengatakan setidaknya ada manfaat lain selain investasi pada acara Annual Meeting IMF-World Bank di Bali pada tahun depan. Salah satunya adalah menampilkan Indonesia sebagai role model.
Sugeng mengungkapkan Indonesia bisa menampilkan berbagai macam prestasi yang sudah dihasilkan. Lalu manfaat lain menjadi wadah saling membahas isu-isu sosial yang jadi kepentingan bersama antar negara.
DIKO OKTARA