TEMPO.CO, Jakarta -Managing Director kukuruyuk.com, Stenley Stefano mengatakan bisnis e-commerce refurbish (produk elektronik daur ulang) menjanjikan dan sangat menguntungkan karena masi sepi pesaing. ” Indonesia menjadi konsumen yang potensial beli barang bekas. Besi bekas di Indonesia saja laku, apa lagi barang-barang yang masih bagus dengan harga murah,” ucapnya dalam diskusi Kongkow Bisnis PasFM, Hotel Ibis, Jakarta Barat, Rabu 23 Agustus 2017.
Ini yang menjadi alasan kukuruyuk.com berfokus pada bisnis e-commerce refurbish. Stenley merasa yakin perusahaan ini bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang mencari barang bekas berkualitas, tetapi dengan harga murah.
Stenley mencontohkan tentang peluang bisnis e-commerce produk daur ulang di Amerika Serikat. Di Amerika, dari 10 - 20 persen barang yang mengalami cacat produksi dan dikembalikan kepada produsen tapi ternyata masih bisa dipakai.
Stenley bercerita bahwa ide untuk mendirikan bisnis e-commerce kukuruyuk.com muncul saat masih bekerja menjadi manager retail. Saat itu ia melihat belum ada wadah yang cocok untuk menampung barang-barang retur (barang yang cacat produksi dan dikembalikan ke pabrik). Saat itu banyak produsen memoles dan memasarkan kembali barang retur tersebut di pameran. “Waktu itu saya bilang, daripada mengeluarkan banyak uang dan waktu, saya saja yang pasarkan lewat kukuruyuk.com,” katanya.
Selain permasalahan barang-barang cacat produksi, over stock dan barang tidak laku juga menjadi permasalahan para proudusen di Indonesia. “Kami pernah punya klien yang punya barang sebanyak 14.000 yang belum laku. Mereka kebingungan mencari solusinya. Setelah bekerja sama dengan kami, 14.000 barang itu bisa terjual habis,” ujar Stenley.
Menurut Stenley, e-commerce yang ia usung tidak hanya menjadi solusi permasalahan untuk konsumen yang mencari barang murah dan berkualitas. Namun juga bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki kelebihan stok dan tidak laku.
Stenley menambahkan, karena masih sepi pesaing, kukuruyuk.com menjadi pemain utama di bisnis e-commerce refurbish. Ia berharap suatu saat bisnisnya akan mendapatkan suntikan dana dari pihak yang mau mendukung bisnis e-commerce refurbish sehingga akan banyak produsen dan konsumen yang terbantu.
M. JULNIS FIRMANSYAH | SETIAWAN ADIWIJAYA