TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 22 Agustus 2017, dibuka menguat sebesar 1,58 poin atau 0,03 persen menjadi 5.863,59 poin. Penguatan ini seiring dengan pelaku pasar yang mulai merespons positif Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018.
Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 0,40 poin atau 0,04 persen menjadi 976,48 poin.
"Sentimen dari dalam negeri yang positif menjadi salah satu faktor penopang laju IHSG di tengah sentimen eskternal yang terbilang negatif," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere, di Jakarta.
Nico mengemukakan, salah satu kabar positif dari dalam negeri bagi pasar, yakni pemerintah dalam RAPBN 2018 menaikkan subsidi sebesar 2,1 persen menjadi Rp 172,41 triliun. Hal lainnya, defisit anggaran pada RAPBN 2018 diperkirakan sebesar 2,19 persen, lebih rendah dari pencapaian defisit anggaran tahun sebelumnya, menunjukkan pemerintah sangat berhati-hati untuk mendesain agar Indonesia bisa terhindar dari krisis utang.
Baca: IHSG Diprediksi Kembali Melemah Lagi, Cek Faktor Penyebabnya
Nico menambahkan bahwa pada 2018, anggaran infrastruktur yang naik juga direspons positif oleh pasar. Diharapkan, hal ini dapat mendorong target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,4 persen.
Sementara dari eksternal, Nico mengatakan sentimen negatif masih membayangi, terutama dari konflik di semenanjung Korea. Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 13,29 poin (0,08 persen) ke 19.408,53, indeks Hang Seng menguat 290,96 poin (1,07 persen) ke 27.445,64, dan Straits Times menguat 27,38 poin (0,82 persen) ke posisi 3.273,47.
Sebelumnya, IHSG pada perdagangan hari ini diprediksi bakal mengalami pelemahan lanjutan. Menurut Analis Senior Binaartha Sekuritas, Riza Priyambada, IHSG rentan mengalami pelemahan lanjutan setelah ditutup melemah 0,56 persen di level 5861.004 pada Senin, 21 Agustus 2017.
“Pergerakan IHSG yang mulai gagal bertahan di level 5900-an membuat lajunya rentan terjadi pelemahan lanjutan,” ujar Reza melalui siaran pers yang diterima Tempo, Selasa 22 Agustus 2017.
ANTARA