TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ingin menghentikan impor bibit. Dia mengajak seluruh jajaran Kementerian Pertanian dan para ahli pertanian bekerja sama memproduksi bibit terbaik. "Kita komitmen, jangan biarkan impor bibit masuk ke Indonesia," kata Amran di Jakarta, Senin, 21 Agustus 2017.
Simak: Menteri Amran Canangkan Swasembada Bawang Putih
Menurut Amran, Indonesia mampu menghentikan impor bibit, bahkan mampu mengekspor bibit. Ia melihat dari beberapa variates yang tadinya impor, tahun ini sudah ekspor, seperti bawang pada 2014 impor 72 ribu ton, pada 2015 impor 17 ribu ton, tahun 2016 nol, dan tahun 2017 Indonesia sudah mampu ekspor.
Selain itu, karena pengadaan bibit, Indonesia sudah tidak impor jagung lagi hingga hari ini. Kesanggupan ini, menurut Amran, sangat berpotensi menghilangkan impor masuk bibit di Indonesia, yang tentu diimbangi dengan kerja semua pihak terkait.
Regulasi juga menjadi penekanan penting bagi Amran untuk lebih dipermudah, terlebih bagi MPPI. Anggaran Rp 2,4 triliun yang disediakan untuk bibit dan benih diharapkan juga melibatkan semua pihak terkait yang datang, beserta pengawasannya.
"Intinya bagaimana supaya anak bangsa yang ada dalam ruangan ini, ini putra terbaik (di bidang pertanian) semua, ini terlibat dalam urusan bibit dan benih," kata Amran.
HENDARTO HANGGI | ALI HIDAYAT