TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Pariwisata Arief Yahya meresmikan pembukaan Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) dan Happy Birthday Indonesia Festival (HBDIF) di Ji Expo Kemayoran Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2017.
Selain sebagai hadiah untuk warga dalam rangka HUT Ke-72 Republik Indonesia, HBDI diharapkan meningkatkan daya beli masyarakat dan menarik wisatawan dari mancanegara. "Ini kegiatan yang bagus sekali. Mendorong konsumsi dan dengan diskon yang fantastis, serentak di seluruh Indonesia. Menteri Pariwisata juga akan mengundang wisatawan untuk berbelanja. Indonesia selain memiliki kekayaan alam, juga menjadi surga belanja," kata Menteri Enggar seusai meresmikan HBDI di Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2017.
HBDI, yang diselenggarakan oleh Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), terbagi dalam dua konsep acara, yaitu HBDI yang berlangsung di pusat-pusat perbelanjaan, ruko, hingga bandara di berbagai kota di Indonesia pada 17-20 Agustus 2017, dan HBDIF yang berlangsung di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta mulai 15-27 Agustus 2017.
Baca: Daya Beli Rendah, Kadin Usul Pemerintah Beri Insentif
Setelah meresmikan HBDI, Enggartiasto didampingi Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf melakukan kunjungan ke area HBDIF di Gambir Expo Kemayoran dan menyinggahi sejumlah gerai UMKM dan gerai ritel lainnya.
HBDI ditargetkan menarik 20 juta orang pembeli serta menjadi festival belanja, kuliner, musik dan hiburan ritel terbesar di Indonesia yang diikuti lebih dari 200 perusahaan yang mengelola 500 merek lokal dan internasional.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, mengatakan HBDI diharapkan menciptakan tren belanja baru di bulan Agustus serta menjadi bentuk dukungan untuk meningkatkan konsumsi masyarakat.
"HBDI merupakan suatu konsep yang diharapkan bisa memberi kenyamanan pada turis dan bangsa Indonesia berbelanja dengan nuansa baru. Kami harap semoga menjadi gerakan untuk menumbuhkan ekonomi bangsa," kata Budiharjo.
ANTARA