TEMPO.CO, Tangerang - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjajal langsung Skytrain, kereta tanpa awak di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Selasa, 15 Agustus 2017.
Budi Karya mencoba menaiki moda transportasi berbasis Android People Mover System yang mulai diuji coba pada hari kedua itu. Budi didampingi Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura II Djoko Murdjatmojo, dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
"Saya sangat bangga, Skytrain sudah ada di Bandara Soekarno-Hatta dan menunggu dioperasikan secara penuh," kata Budi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Baca: Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Uji Coba Lintasan 500 Meter
Skytrain yang dicoba Budi merupakan satu trainset yang terdiri atas dua gerbong. Skytrain berjalan sepanjang 500 meter. Budi sempat turun untuk mengecek lintasan dan sistem kelistrikan kereta tanpa awak tersebut. "Skytrain ini sangat efektif memenuhi kebutuhan moda transportasi di bandara," katanya.
Menurut Budi, nantinya Skytrain akan mengangkut penumpang antar-terminal di Bandara Soekarno-Hatta setiap lima menit. "Satu gerbong dapat mengangkut 176 penumpang, sekali angkut dua gerbong bisa 350 orang. Jika dikalikan satu jam, akan banyak sekali yang bisa diangkut," ucapnya.
Simak: Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Beroperasi Penuh Akhir November
Skytrain Bandara Soekarno-Hatta mulai diuji coba sejak Senin, 14 Agustus 2017. Menurut Djoko Murdjatmojo, uji coba Skytrain dengan pengemudi tanpa penumpang akan dilakukan selama satu bulan ke depan. "Pada 17 September akan mulai diuji coba membawa penumpang," katanya.
Skytrain Bandara Soekarno-Hatta nantinya akan beroperasi tiga trainset, yang terdiri atas enam gerbong dan melayani penumpang dari Integrated Building, Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3, dan arah sebaliknya. Masing-masing gerbong berkapasitas 176 penumpang.
JONIANSYAH HARDJONO