TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah menginginkan efisiensi dari segi harga dan waktu di pelabuhan. Selama ini, ia melihat cost di pelabuhan terlalu tinggi.
"Semua kami turunkan karena itu membuat harga tidak bagus. Kami bicara efisiensi dengan Pelindo I sampai IV," katanya saat ditemui di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta Pusat, Senin, 14 Agustus 2017.
Baca: Pelabuhan Tanjung Benoa Disiapkan untuk Kapal Pesiar
Luhut menuturkan, saat ini, pemerintah sedang melihat struktur cost logistik serta mencari tahu sektor mana yang menyebabkan mahal dan apa penyebabnya. Pada 22-23 Agustus nanti akan diputuskan soal cost ini. "Tadi sepakat dengan Menteri Perhubungan lihat cost THC," ujarnya.
Luhut pun mengundang sejumlah stakeholder di bidang pelabuhan, seperti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Pelindo I sampai Pelindo IV. Mereka membicarakan efisiensi harga dan waktu di pelabuhan.
Simak: Pelabuhan Ciwandan Siap Layani Bongkar Kapal Garam Impor
Budi Karya Sumadi mengatakan efisiensi pelabuhan diperlukan agar ekspor semakin baik. Ia melanjutkan, pihaknya kini melakukan inventarisasi terkait dengan masalah di pelabuhan.
Budi menyampaikan fokus pemerintah tentu ke pelabuhan-pelabuhan utama karena efisiensi terkait dengan ekspor. "Pelabuhan yang besar, seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Belawan," ucapnya.
DIKO OKTARA