TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong meresmikan pembukaan kantor cabang perusahaan media sosial asal Amerika Serikat, Facebook, di Jakarta. Thomas meminta Facebook membantu pemerintah mengatasi permasalahan sosial.
"Di tengah seluruh kesenangan dan permainan, tolong bantu kami mengatasi tantangan serius soal ketidaksetaraan, ketegangan sosial, dan lingkungan," tulis Thomas di dinding kantor Facebook di Jakarta, Senin, 14 Agustus 2017.
Baca: BKPM: Kantor Baru Merupakan Bukti Komitmen Facebook di Indonesia
Pesan ini juga diunggah dalam akun Instagram milik BKPM pada hari yang sama. Dalam video siaran tunda yang diunggah BKPM, Country Director Facebook Indonesia Sri Widowati mengatakan pembukaan kantor ini merupakan komitmen perusahaan terhadap pengguna.
"Izinkanlah kami untuk berbagi mengenai pesatnya perkembangan Facebook dan Instagram di Indonesia juga upaya kami membantu bisnis, untuk tumbuh dan berkembang dengan membantu mereka," kata Sri.
Rencana pembukaan kantor Facebook menggaung sejak awal bulan. BKPM menyatakan Facebook telah mengantongi izin prinsip pendirian usaha di Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan hal sama seusai pertemuan dengan perwakilan Facebook Asia Pasifik dan Indonesia, 2 Agustus 2017.
Saat itu, Kominfo meminta Facebook memperbaiki dasar izin pendirian perusahaan dan service level agreement. Sepanjang 2016-2017, respon Facebook untuk menaati ketentuan baru 49,3 persen. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengaku belum mendapat kabar terkait peresmian kantor Facebok. "Yang meresmikan siapa? Menyelesaikan masalah atau tidak?"
Ia meminta Facebook segera menjelaskan status perusahaannya sebagai perusahaan aplikasi (Over The Top) asing yang harus tunduk pada peraturan domestik. Menurut Rudi, Facebook harus terdaftar sebagai Klasifikasi Baku Lapangan usaha Indonesia (KBLI).
Adapun KBLI yang tepat bagi Facebook yaitu KBLI terbaru bernomor 61322 yang ditujukan untuk seluruh perusahaan OTT yang menjalankan bisnisnya di Indonesia. "Itu akan menyelesaikan masalah, walaupun mereka harus melewati proses transisi barangkali ada perubahan bisnis model," kata Rudi.
PUTRI ADITYOWATI