TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 27.500 ton garam impor dari Australia yang akan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya rencananya akan disebar ke sejumlah Industri Kecil Menengah (IKM) di tiga provinsi, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat.
Direktur Keuangan PT Garam, Anang Abdul Qoyyum, di Surabaya pada Jumat, 11 Agustus 2017 mengatakan, rencananya Kapal MV Golden Kiku pada Jumat, 11 Agustus 2017 pukul 18.00 WIB akan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dan membawa garam impor sebanyak 27.500 Ton.
"Garam impor yang kami turunkan di Surabaya ini akan menyasar IKM di wilayah Jatim dan Jateng, ditambah beberapa IKM yang ada di Kalimantan Barat. Kemudian akan diproses dan dijual di pasaran," katanya.
Baca: Cegah Kelangkaan Garam, Jusuf Kalla: Perlu Sentuhan Teknologi
Anang mengaku PT Garam saat ini sedang memverifikasi sejumlah IKM yang ada di tiga wilayah tersebut, tujuannya agar tidak ada IKM abal-abal yang menerima garam impor Australia.
Ia berharap dengan masuknya garam impor dari Australia secara berangsur akan menekan harga garam di pasaran, khususnya di wilayah setempat sekitar Rp 4.500 hingga Rp 5.000. Sementara itu, garam yang tiba di Pelabuhan Tanjung Perak akan diturunkan dan disimpan terlebih dahulu di gudang PT Garam yang ada di wilayah Surabaya, baru setelah itu akan didistribusikan secara bertahap.
Kedatangan garam impor dari Australia ke Indonesia dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama tiba pada Kamis, 10 Agustus 2017 dini hari menggunakan Kapal MV. Eco Destiny di Pelabuhan Ciwandan, Banten sebanyak 25 ribu ton, dan disebar untuk wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.
Baca: Strategi Pemerintah DIY Tingkatkan Produksi Garam
Kedatangan tahap kedua menggunakan Kapal MV Golden Kiku pada tanggal 11 Agustus 2017 pukul 18.00 WIB di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan membawa garam sebanyak 27.500 ton.
Selanjutnya, kedatangan tahap ketiga menggunakan Kapal MV Uni Challenge dan dijadwalkan tiba pada tanggal 21 Agustus 2017 di Pelabuhan Belawan, Medan dengan membawa garam 22.500 ton, dan disebar ke sejumlah IKM di wilayah Sumatera dan sekitarnya.
Kedatangan garam impor sebanyak 75 ribu ton dari Australia merupakan komitmen PT Garam dalam menjalankan penugasan dari pemerintah.
ANTARA