TEMPO.CO, Tangerang - Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina Gigih Wahyu Hari Irianto mengatakan Pertamina akan menambah cakupan wilayah program BBM satu harga. Tambahan ini akan mencakup lima wilayah baru.
"Sudah 22 titik, mau ditambah lima lagi yang kami resmikan," kata Gigih saat ditemui di ICE, BSD, Kamis, 10 Agustus 2017.
Gigih Wahyu menuturkan lima titik itu di antaranya berada di Papua dan Maluku Utara. Ia memastikan program ini memang menyasar daerah-daerah terpencil yang selama ini mendapat BBM dengan harga lebih mahal dibanding masyarakat di Jawa.
Program BBM satu harga mulai diberlakukan pada Januari lalu. Program ini berlaku sejak adanya Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan Secara Nasional.
Pertamina, kata Gigih, menargetkan program BBM satu harga ini bisa mencapai 50 titik di tahun ini. "Mohon doa restunya saja. Pokoknya 27 (titik) sampai akhir Agustus nanti," ujarnya.
Menurut Gigih, Pertamina berjuang keras agar program ini bisa sukses. Sebab, selama ini masyarakat di luar Pulau Jawa membeli BBM dengan harga yang mahal. "Pertamina fight bagaimana program ini bisa sukses."
DIKO OKTARA