TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura I (AP I) akan mengambil alih pengelolaan enam bandar udara di wilayah timur Indonesia pada 2017-2018. Adi Nugroho, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum AP I, dalam serah terima jabatan General Manager Bandara Internasional Frans Kaisiepo, Biak, Rabu, 9 Agustus 2017, mengatakan enam bandara yang segera dikelola BUMN itu adalah bandara di Palu, Luwuk, Labuan Bajo, Tarakan, Sentani, dan bandara baru di Pulau Jawa.
"Persiapan untuk pengelolaan enam bandara sedang dalam proses. Ditargetkan tahun 2018 sudah dapat terealisasi," kata Adi.
Adi mengakui pada 2017-2018 manajemen AP I juga sudah membangun bandara baru di DI Yogyakarta, Semarang, dan mengembangkan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Baca: Eks Karyawan Angkasa Pura I Geruduk Kantor Menteri Rini
Untuk bandara baru di DI Yogyakarta, menurut Adi, AP I telah membebaskan tanah seluas 580 hektare. "Sisa pembebasan tanah yang masih diupayakan dalam tahun ini sekitar tiga hingga empat persen karena dalam tahap pelepasan," ujarnya.
Berdasarkan data, AP I ditunjuk sebagai perusahaan pengelola bandara di kawasan Indonesia bagian tengah dan timur sejak 1987. Saat ini PT Angkasa Pura I mengatur dan mengoperasikan 13 bandar udara, dua cargo warehousing services (CWS), dan satu air traffic services (ATS).
ANTARA