TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Berly Martawardaya mengatakan sumber pendanaan pembangunan bisa berasal dari utang. Berly juga mengatakan Indef belum membuat kajian khusus tentang opsi pendanaan pembangunan dengan utang.
"Analisa saya, sumber pendanaan pembangunan dari dalam APBN dari investasi dalam negeri dan luar negeri, baik utang maupun investasi jadi bukannya hal yang aneh justru diperlukan untuk jadi daya dorong," kata Berly saat ditemui di Hotel Ibis Harmoni Jakarta, Rabu 9 Agustus 2017.
Baca: Saat Dilantik Jokowi Dapat Warisan Utang Rp 2.700 Triliun
Berly juga menekankan bahwa walau bersumber dari utang, aturan-aturan yang berlaku harus ditegakkan. Ia mengatakan bahwa dalam korporasi itu adalah hal yang umum. Namun yang penting pakem-pakem yang ada dijaga dan diikuti dengan baik.
"Yang penting, satu transparansi, kedua penggunaannya mematuhi aturan-aturan prudensial, berapa persen bunganya." kata Berly.
Simak: Sri Mulyani: Pemerintah Masih Nyicil Utang Warisan Krisis
Pernyataan ini terkait dengan opsi pendanaan pembangunan dengan pemerintah menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) jangka panjang 25-30 tahun. Bank Indonesia akan menjadi salah satu pembeli SUN tersebut.
MEIDIKA SRI WARDIANA | WAWAN PRIYANTO