TEMPO.CO, Natuna - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti atau Menteri Susi memberikan bantuan berupa alat tangkap jenis bubu lipat ikan sebanyak 72 unit senilai Rp 1,97 miliar kepada nelayan Natuna. Dia pun meminta para nelayan Natuna tidak lagi mencari ikan dengan bom karena sudah diberi bantuan tersebut.
"Saya tidak ingin dengar lagi nelayan tangkap ikan dengan bom, dinamit, atau pontas. (Akhirnya) lautnya cantik luar biasa, tapi karangnya sudah mati semua. Sekarang ikan sudah banyak, nelayan tidak perlu ngebom lagi," kata Susi di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Natuna, Batam, Senin, 7 Agustus 2017.
Simak: Begini Cara Menteri Susi Pudjiastuti Membuang Stres di Natuna
Susi pun meminta polisi serta TNI tidak menoleransi pengeboman dan pembiusan ikan. Jika pengeboman dibiarkan, ikan di Natuna akan habis. "Satu gram pontas merusak 6 meter persegi. Padahal nelayan sekali bawa satu jeriken. Berapa kilometer yang nelayan rusak?" katanya di depan para nelayan.
Hari ini, Susi ingin meninjau perkembangan pembangunan SKPT Natuna. Dalam kunjungan tersebut, dia memberikan beberapa bantuan untuk nelayan Natuna, seperti asuransi, kapal pengangkut ikan, dan alat tangkap bubu lipat. Rencananya, SKPT Natuna akan diresmikan Presiden Joko Widodo, akhir tahun ini.
Susi berharap berbagai bantuan dari pemerintah tersebut bermanfaat dan benar-benar sampai kepada yang membutuhkan. Dia juga mengingatkan pengurus kelompok nelayan yang membagikan bantuan tersebut jujur. "Jangan sampai yang sudah dapat bantuan berpuluh-puluh tahun dapat lagi, dapat lagi," tuturnya.
Selain itu, Susi berharap bantuan yang diberikan tidak memecah belah para nelayan. Dia pun meminta nelayan yang belum mendapatkan bantuan dicatat agar tahun depan bisa diberi bantuan itu. "Asuransi adalah penghargaan pemerintah bagi nelayan supaya anak muda tidak segan turun ke laut," kata Menteri Susi.
ANGELINA ANJAR SAWITRI