TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali memanggil menteri-menterinya ke Istana Kepresidenan. Salah satunya adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang diminta melaporkan perkembangan Bandara Wirasaba di Purbalingga, Jawa Timur.
"Pak Presiden Joko Widodo tadi tanya bandara itu akan seberapa besar, kapan akan dimulai," ujar Budi saat dicegat di kompleks Istana Kepresidenan, Senin, 7 Agustus 2017.
Simak: Menteri LHK Akui Sulitnya Stop Kebakaran Hutan ke Presiden Jokowi
Menurut Budi Karya, Bandara Wirasaba akan memiliki dua fase pembangunan. Pembangunan pertama, yang ditargetkan selesai pada tahun 2018, adalah pembangunan bandara untuk pesawat jenis twin propeller seperti ATR 72-600.
Bandara fase pertama itu akan memiliki panjang runway sekitar 30 x 1600 meter persegi. Dan, kapasitas untuk memarkirkan pesawatnya sekitar 10 pesawat jenis ATR.
Nah, pembangunan kedua untuk kapasitas pesawat yang lebih besar yaitu 737. Menyebutnya sebagai Bandara Wirasaba Ultimate, Budi Karya mengatakan hal itu disiapkan untuk 2021. "Panjang runway-nya akan ditambah menjadi 30 x 2400 meter persegi," ujar Budi.
Ditanyai kendala sejauh ini, Budi mengatakan bahwa pembebasan lahan masih dilakukan. Ia berkata, masih ada sekitar 20 hektar lahan yang perlu dibebaskan untuk mewujudkan Bandara Wirasaba yang sesuai rancangan.
"Yang sudah bebas 150 hektar, itu tanah milik TNI AU. Kekurangannya akan diupayakan oleh Pemda," ujar Budi terkait dengan laporan yang dia sampaikan ke Jokowi. Angkasa Pura II, kata dia, menyiapkan Rp350 miliar untuk pembangunan Bandara Wirasaba yang akan khusus domestik.
ISTMAN MP