TEMPO.CO, Solo - Pemerintah mendorong penyambungan gas rumah tangga karena terbukti harganya lebih murah dibandingkan menggunakan elpiji.
"Menurut beberapa konsumen yang sudah kami tanyai, kalau untuk konsumen yang biasa membeli elpiji ukuran tabung 3 kg bisa hemat antara Rp 30-50 ribu per bulan," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan saat memberikan kuliah umum di kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jawa Tengah, Sabtu, 5 Agustus 2017.
Sedangkan bagi konsumen yang biasa menggunakan elpiji ukuran tabung 5,5 kg atau 12 kg bisa menghemat pengeluaran Rp 90-120 ribu per bulan.
Mengenai penyambungan gas untuk rumah tangga ini, menurut Jonan, baru dilakukan di sejumlah daerah. "Sejauh ini memang kami masih mendorong penyambungan gas di daerah yang berdekatan dengan sumur gas," katanya.
Berdasarkan catatan dari Kementerian ESDM, beberapa daerah antara lain di Prabumulih, Sumatera Selatan, Tarakan, Sidoarjo, dan Surabaya sudah banyak yang menggunakan gas rumah tangga.
Jonan menambahkan, khusus untuk Prabumulih jumlah penggunanya sudah cukup tinggi, yaitu dari 45 ribu rumah tangga, jumlah pengguna sudah mencapai 39 ribu rumah tangga.
Menurut Jonan, jika sebelumnya penyambungan jaringan gas rumah tangga ini setiap tahunnya ditargetkan mencapai 30 ribu sambungan, untuk 2017 ini meningkat menjadi sekitar 59 ribu sambungan.
"Saat ini penyambungan diutamakan untuk rumah sederhana dulu," ucap Jonan.
ANTARA