TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berencana mengembangkan kawasan Jembatan Suramadu melalui percepatan pembangunan infrastruktur pada kawasan tersebut. Diketahui jembatan ini masuk ke dalam wilayah pengembangan strategis (WPS) 13 Malang-Surabaya-Bangkalan.
Pejabat Pelaksana Kepala Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS), Herman Hidayat, mengatakan terdapat beberapa proyek yang ditawarkan. Di antaranya jalan tol dari Pelabuhan Tanjung Bulu Pandan ke arah Jembatan Suramadu sepanjang 15,3 kilometer dengan nilai investasi diperkirakan sekitar Rp 2,6 triliun.
Baca Juga:
Baca: Suramadu Investment Gathering Tawarkan Proyek Rp 53,1 Triliun
Diperkirakan potensi investasi Suramadu mencapai Rp 53 triliun. Adapun dua lokasi yang potensial ditawarkan kepada investor, yaitu Kawasan Khusus Madura (KKM) dan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura (KKJSM) yang masing-masing seluas 600 hektare.
"Pengembangan rest area seluas total 40 hektar dengan total nilai investasi Rp 150 miliar dan Pelabuhan Tanjung Bulu Pandan di KKM seluas 250 hektare dengan perkiraan nilai investasi Rp 17,2 triliun," kata Herman dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan Kementerian PUPR pada Rabu, 2 Agustus 2017.
Baca Juga:
Simak: Rest Area Suramadu Dibangun, Warga Madura Jadi Miliarder
Herman menyatakan akan dibangun perumahan di dua area dengan perkiraan nilai investasi sebesar Rp 2,9 triliun dan Rp 1,1 triliun. Ia menambahkan untuknpengembangan wisata juga rencananya akan dibangun kawasan wisata seluas 18 hektare dengan kebutuhan investasi Rp 662 miliar. Juga terdapat rencana pembangunan Kawasan Bisnis Terpadu (Central Business District) di KKM seluas 138 hektare dengan nilai investasi diperkirakan mencapai Rp 2,3 triliun, dan CBD di Labang dengan luas 54 hektare senilai Rp 2,2 triliun.
Kemudian juga kawasan Industri di KKJSM seluas 284 hektar dengan perkiraan nilai investasi Rp 17,5 triliun, dan kawasan industri di Klampis seluas 356,7 hektar dengan perkiraan nilai investasi Rp 6,6 triliun.
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan salah satu faktor penting dalam percepatan pembangunan infrastruktur adalah dengan ketersediaan pendanaan. Pemerintah membuka kesempatan seluas-luasnya bagi swasta untuk masuk ke berbagai proyek yang dilelang.
"Pemerintah juga membuka peluang bagi pendanaan Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), mengingat kemampuan Pemerintah sangat terbatas dalam pembiayaan infrastruktur," ujarnya.
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, Rido Matari Ichwan, mengatakan WPS 13 khususnya wilayah Madura direncanakan berbagai pengembangan infrastruktur dasar, antara lain peningkatan jalan lintas utara Madura, peningkatan Jembatan Medaeng dan rehabilitasi jalan serta pembangunan jalan baru yang menghubungkan kawasan utara dan selatan. "Serta akses kawasan strategis seperti pelabuhan laut."
Rido menjelaskan saat ini proyek peningkatan konektivitas yang tengah dalam pembangunan adalah jalan tol Gempol-Pasuruan sepanjang 34,15 kilometer dengan nilai investasi sebesar Rp 2,76 triliun, dan Gempol-Pandaan tahap II sepanjang 1,56 kilometer yang saat ini dalam tahap penyelesaian pengadaan lahan dan persiapan konstruksi. Pembangunan infrastruktur di kawasan ini akan mempercepat pengembangan wilayah Jembatan Suramadu.
DIKO OKTARA