TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pemerintah memberikan diskon kepada kapal pesiar untuk bersandar di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. Diskon yang diberikan mencapai 50 persen dari tarif bersandar kapal pesiar sebelumnya.
"Semula tarif kita dua kali lipat dari kompetitor," kata kata Arief Yahya saat ditemui Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta Pusat, Selasa, 1 Agustus 2017.
Arief menjelaskan tarif sekali sandar kapal pesiar sudah didiskon menjadi US$ 20 ribu, dari tarif sebelumnya, US$ 40 ribu. Ia melihat ini akan memaksimalkan potensi penumpang kapal pesiar sebesar 3 juta orang yang belum terserap dengan baik.
Baca: Kapal Pesiar Semakin Digemari Turis Indonesia, Ini 6 Cirinya
Menurut Arief, dari 3 juta potensi penumpang kapal pesiar ke Indonesia, realisasinya hanya sekitar 200 ribu orang atau kurang dari 10 persen. Ia menargetkan tahun depan ada peningkatan penumpang kapal pesiar sebesar 400 ribu yang berkunjung ke Indonesia.
Saat ini, kata Arief, kapasitas Pelabuhan Benoa hanya bisa menampung maksimal dua kapal pesiar atau dalam setahun hanya 172 kapal, dan dengan pembangunan di Benoa akan bisa menampung 6.500 penumpang. "Kapal dengan kapasitas 6.500 penumpang setara dengan 40 pesawat Boeing, bayangkan," ujarnya.
Arief memperkirakan dengan peningkatan penumpang kapal pesiar datang ke Indonesia, pendapatan di sektor pariwisata juga akan meningkat. Ia memiliki rumus satu turis asing mengeluarkan US$ 1.200 selama di Indonesia. "Kalikan saja US$ 1.200 dengan 400 ribu orang."
Simak: Pelabuhan Tanjung Benoa Disiapkan untuk Kapal Pesiar
Arief menjelaskan Indonesia memiliki potensi wisata bahari yang luar biasa, dan bisa menarik banyak wisatawan datang. "Diving spot terbaik ada di Indonesia, di Raja Ampat," ucapnya.
DIKO OKTARA