TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berkunjung ke Solo, Jawa Tengah, akhir pekan kemarin. Dalam kunjungan kerja tersebut, Budi, yang didampingi Wali Kota Solo Hadi Rudiyatmo, menyampaikan keinginannya agar pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi di Solo dipercepat.
"Saya datang ke Solo atas perintah Presiden Jokowi langsung untuk meningkatkan potensi pariwisata, selain Yogyakarta dan Bali," kata Budi dalam keterangan resminya, Senin, 31 Juli 2017.
Untuk transportasi darat, Budi meminta fungsi-fungsi komersial di Terminal Bus Type A Tirtonadi dimaksimalkan. Saat ini, terminal tersebut sudah terhubung dengan Stasiun Solo Balapan melalui skybridge atau jembatan penyeberangan orang. Dengan begitu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) bisa meningkat.
Baca: Pemerintah Akan Kembangkan Transportasi Berbasis TOD
"Kami akan memberikan kesempatan kepada swasta melalui proses yang namanya beauty contest," ujar Budi. Dia pun menargetkan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat merampungkan detail engineering design (DED) pada Februari 2018 sehingga area komersial di terminal bisa segera dimanfaatkan.
Untuk sektor kereta api, Budi ingin pekerjaan konstruksi proyek kereta api Bandar Udara Adi Soemarmo-Stasiun Solo Balapan selesai dalam waktu sepuluh bulan. Dia pun meminta Wali Kota Solo membantu masalah pembebasan lahan proyek tersebut, yang masih memerlukan lahan seluas 75.613 meter persegi.
Simak: Menhub Sebut Tiga Hal Ini Kunci Sukses Transportasi Smart City
"Lahan jalur kereta bandara tersebut dimiliki Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, TNI Angkatan Udara, PT Kereta Api Indonesia, dan masyarakat. Setelah pembebasan lahan selesai, kami akan melakukan konstruksi dan diharapkan pada November 2018 akan selesai," tutur Budi.
Adapun untuk transportasi udara, menurut Budi, kapasitas Bandara Adi Soemarmo akan ditingkatkan. Area terminal bandara yang semula 13 ribu meter persegi akan diperlebar 2 ribu meter persegi dan ditargetkan rampung pada Desember 2017. Pada April 2019, area terminal akan kembali diperluas menjadi 26 ribu meter persegi.
Selain itu, runway Bandara Adi Soemaro akan diperpanjang 400 meter dengan lebar 45 meter. Targetnya, proyek itu akan selesai pada Oktober 2019. "Perpanjangan runway hingga 3.000 meter harus dilakukan agar pesawat berbadan besar, seperti Boeing 777, dapat mendarat di Adi Soemarmo," kata Budi.
ANGELINA ANJAR SAWITRI