TEMPO.CO, Praya - Kementerian Pariwisata mengklaim akan terus menggenjot jumlah rute penerbangan internasional khususnya dari kawasan Asia Pasifik menuju ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. Salah satu pasar potensial yang tengah dikejar adalah turis asing asal Korea Selatan.
Asisten Deputi Asia Pasifik Kementerian Pariwisata Vincent Djemadu mengatakan potensi wisatawan Asia Pasifik ke Indonesia cukup besar. Rata-rata wisatawan tersebut tertarik dengan alam dan budaya yang dimiliki oleh Indonesia
Secara nasional, dalam satu tahun setidaknya sebanyak 350 ribu turis asing asal negeri ginseng memilih Indonesia sebagai negara untuk menghabiskan waktu liburan mereka. Vincent menyebut tahun ini diperkirakan jumlah tersebut akan naik hingga 500 ribu wisatawan.
"Saat ini secara nasional existing sekitar 350 ribu per tahun. Mungkin akan bertambah menjadi sekitar 500 ribu hingga akhir tahun ini," ujar Vincent di Lombok International Airport, Praya, Sabtu 29 Juli 2017.
Saat ini, sebanyak 80 persen dari kunjungan turis asing asal Korea Selatan masih memilih Bali sebagai tujuan liburan saat berkunjung ke Indonesia. Sisanya, terbagi dengan tujuan Jakarta, Belitung, dan Lombok. Untuk itu, pilihan destinasi selain Bali harus dipersiapkan agar mampu menerima kedatangan turis asing.
"Sebanyak 80 persen ke Bali, Lombok kan sangat dekat dengan Bali, jadi bisa dapat peluang untuk menarik wisatawan," ujar Vincent.
Sementara itu, Lombok Tengah merupakan salah satu daerah yang tengah dilirik lantaran cukup banyak peluang pariwisata yang dimiliki. Salah satunya adalah dengan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.
Sekretaris Daerah Lombok Tengah Nursiah menyatakan pihaknya akan memastikan kesiapan destinasi pariwisata di Lombok Tengah sehingga turis asing tidak perlu ragu dan takut untuk berlibur di Lombok Tengah.
"Tidak perlu takut, kita di Lombok Tengah akan terus perhatikan pariwisata. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujar Nursiah.
BISNIS.COM